Banda Aceh (ANTARA) - Utusan Khusus Presiden Joko Widodo Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhammad Mardiono mengajak masyarakat Aceh aktif membuka lapangan pekerjaan guna percepatan pengentasan kemiskinan di "Tanah Rencong" --sebutan untuk Aceh.

Mardiono mengatakan masyarakat tidak hanya bergantung dengan lapangan kerja yang disediakan negara, namun juga aktif dan kreatif membuka peluang kerja dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam di Aceh.

“Rakyat juga harus menciptakan lapangan kerja yang kemudian difasilitasi oleh negara, itulah tugas pemerintah saat ini, termasuk tugas Pemerintah Provinsi Aceh,” katanya di Banda Aceh, Rabu (1/2).

Saat ini, Aceh masuk sebagai 10 provinsi termiskin di Indonesia. Bahkan Aceh masih menjadi provinsi termiskin di Sumatera.

Oleh sebab itu, ia meminta Pemerintah Aceh terus mendorong warga atau angkatan kerja untuk meningkatkan keterampilan karena negara tidak mungkin mampu menyiapkan semua lapangan kerja.

“Untuk menjadi pegawai negeri sipil misalnya, itu sangat terbatas,” katanya.

Baca juga: Hilirisasi jadi prioritas, Bahlil pastikan penciptaan lapangan kerja

Apalagi, lanjut dia, investasi di Aceh masih terbatas sehingga tidak mampu menyerap pertumbuhan angkatan kerja.

Padahal, sektor investasi tersebut diharapkan mampu membangun infrastruktur dan potensi industri untuk menampung angkatan kerja.

“Maka dari itu salah salah satunya adalah harus timbul dari rakyat sendiri untuk bisa menciptakan lapangan kerja, yang kemudian difasilitasi oleh negara,” ujarnya.

Selain itu, Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga mendorong masyarakat di Aceh memasuki sektor ekonomi digital yang memang Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara maju lain.

Terutama, kata dia, untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam bidang promosi dan pemasaran.

“Kalau kita menggunakan cara manual, kita bisa bayangi bagaimana kita menjangkau pasar, jangankan untuk pasar mancanegara, saya pikir pasar domestik atau Tanah Air saja kita susah,” ujarnya.

Hal ini, kata dia, perlu didorong secara bersama-sama dalam upaya membantu Aceh agar bisa segera keluar dari daftar 10 provinsi termiskin di Tanah Air dan termiskin di Sumatera.

Baca juga: Apindo: Pertumbuhan ekonomi harus didukung penciptaan lapangan kerja
Baca juga: Wamenaker: IKN ciptakan banyak kesempatan kerja
Baca juga: Presiden: Fokus APBN 2023 pada lapangan kerja dan entas kemiskinan