Moskow (ANTARA) - Rusia pada Rabu akan memulai proyek percontohan untuk menerapkan praktik keuangan Islam atau syariah di beberapa wilayah dengan jumlah penduduk muslim terbanyak.

Percobaan itu akan dilaksanakan di Dagestan, Chechnya, Bashkiria dan Tatarstan dan akan berlangsung selama dua tahun. Setelah itu, pihak terkait akan memutuskan kecocokan keuangan model itu untuk Rusia.

Alexander Kazakov, seorang pakar senior di Asosiasi Pakar Keuangan Islam Rusia, mengatakan kepada Anadolu bahwa saat ini momen untuk melupakan pasar keuangan Barat dan fokus untuk bekerja sama dengan Arab dan negara-negara Asia.

Kazakov mengatakan pada tingkat perusahaan, sudah jelas bahwa semua pusat keuangan Barat tertutup bagi modal dari Rusia, tidak ada pilihan lain selain mencari alternatif lain yang menghasilkan.

Ia menambahkan bahwa sudah waktunya untuk melupakan keberadaan London dan berkonsentrasi pada Beijing, New Delhi, Singapura, Kuala Lumpur dan negara-negara Teluk.

Kazakov mengungkapkan bahwa Negara Bagian Duma mengesahkan pada sidang pertama uu terkait mitra keuangan, dimana sebutan ‘mitra keuangan’ mengacu pada produk keuangan berbasis prinsip Islam.

“Begitu diadopsi, keberadaan instrumen keuangan alternatif ini akan diakui di tingkat legislatif di Rusia. Ini adalah langkah politik yang penting baik di dalam negeri maupun dalam hubungannya dengan mitra asing kami yang sebenarnya," katanya.

Menurut Kazakov, perbankan Islam telah berkembang pesat beberapa tahun terakhir dengan Timur Tengah menjadi pusat terbesar perbankan syariah dan Malaysia bagi pasar efek syariah.

Saat ditanya mengenai model keuangan syariah dapat disandingkan dengan sistem keuangan Barat, Kazakov mengatakan akan menjalankan dan melihat hasilnya.

Sistem keuangan Barat saat ini dalam krisis serius. Segala sesuatu akan tergantung pada bagaimana sistem itu dapat selamat dari krisis dan jika dapat selamat dari krisis itu.

Di Rusia, ada sejumlah organisasi keuangan Islam ritel yang berjalan sukses, dan sistem keuangan Islam memiliki prospek bagus karena permintaan yang sangat banyak dari lebih dari 20 juta umat Muslim Rusia.

Afiliasi keagamaan tidak berkaitan dengan penggunaan sistem keuangan syariah

Berbicara tentang poin-poin penting dari keuangan Islam, Kazakov mengatakan perbedaan utamanya adalah bahwa keuangan Islam melarang pembebanan bunga.

Seingatnya sistem keuangan tradisional di dunia Kristen dan Muslim melarang riba, namun pinjaman berbunga akhirnya menemukan jalan mereka ke bisnis Eropa.

“Perbankan Islam menawarkan kemitraan, yang melibatkan partisipasi kedua belah pihak dalam keuntungan dan kerugian, sementara pinjaman berbunga harus dibayarkan tanpa mempedulikan hasil dari kegiatan peminjam,” kata Kazakov.

Keuangan Islam terdiri dari dua model dasar-kemitraan atau Musyarakah dan pembayaran secara angsuran atau Murabahah.

Mari lihat bagaimana kedua sistem bekerja dengan menggunakan contoh pinjaman hipotek konvensional. Dalam kemitraan -- Musyarakah -- bank bersama dengan klien memperoleh real estat dalam kepemilikan bersama. Klien pindah ke objek yang dibeli dan membayar sewa ke bank secara proporsional dengan saham, dan klien secara bertahap membeli saham bank tersebut.

Dalam kasus kedua – Murabahah – bank, sesuai dengan instruksi klien, membeli real estat dengan harga spot (saat ini) – dan menjualnya kepada klien, yang membayar dengan cicilan dengan margin tertentu dari harga spot. Secara teknis margin itu bisa dihitung sebagai persentase dari harga pembelian, tetapi dari segi syariah, margin perdagangan seperti itu diperbolehkan dan tidak termasuk riba.

Fitur lain dari perbankan Islam adalah tidak adanya bunga pada kartu kredit, kata pakar itu .

Ia juga menekankan bank Islam dalam setiap kasus harus memastikan bahwa setiap pekerjaan keuangan terkait erat dengan investasi atau perdagangan syariah dan tidak menyembunyikan pinjaman berbunga.

Menurut Kazakov prinsip umum keuangan syariah adalah hubungan pembiayaan yang tidak dapat dipisahkan dengan ekonomi riil dan ketidakmungkinan menggunakan uang sebagai objek penjualan.

Afiliasi keagamaan tidak memberikan batasan untuk menggunakan sistem keuangan Islam, lanjut Kazakov, mencatat bahwa badan hukum, yang juga menggunakan layanan bank, pada prinsipnya tidak dapat mempraktikkan agama.

Sumber : Anadolu

Baca juga: Rusia Belajar Perbankan Syariah ke Indonesia
Baca juga: Muslim Tatarstan Rusia Ingin Belajar Bank Syariah RI