Jakarta (ANTARA) - Pelatih berprestasi di Indonesia Benny Dollo meninggal dunia pada Rabu, dalam usia 72 tahun, seperti dikabarkan oleh Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) melalui unggahan di akun Instagramnya @appi.official.

"Turut berduka atas berpulangnya 'coach' Benny Dollo. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," tulis APPI.

Kabar tersebut juga diunggah eks kapten timnas Indonesia Firman Utina, juga di unggahan Instagramnya @firmanutina1515.

Benny Dollo adalah salah satu juru taktik paling berprestasi di Indonesia. Selama berkarier sebagai pelatih, Benny membawa Pelita Jaya mendapatkan tiga gelar juara Galatama, musim 1988-1999, 1990 dan 1993-1994.

Setelah itu, pria yang dikenal pula dengan sapaan "Bendol" tersebut mengukir tinta emas di sejarah Arema Malang dengan mengantarkan klub tersebut juara Divisi Satu Liga Indonesia (2004) dan Copa Indonesia (2005 dan 2006).

Selain Pelita Jaya dan Arema, Benny Dollo juga menangani beberapa tim lain di Indonesia seperti Persita, Persitara, Persma, Mitra Kukar, Persija dan Sriwijaya FC.

Kinerja yang apik di level klub membuat PSSI memercayakan kursi pelatih tim nasional Indonesia untuk Benny.

Di skuad berjuluk "Garuda", laki-laki asal Manado itu menyumbangkan satu gelar kampiun yakni di Piala Kemerdekaan pada tahun 2008.

Selepas pensiun dari dunia sepak bola, nama Benny jarang terdengar. Berbagai kabar menyebut, Benny Dollo menderita beberapa penyakit yang membuatnya banyak menghabiskan waktu di rumah.