"Ketika korban sudah berani bicara, kemudian ketika kasus ini terungkap, penanganan kasusnya sudah tidak memberikan stigma lagi kepada korban dan keluarga korban," kata Menteri Bintang Puspayoga di sela-sela acara Media Gathering di Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Bintang Puspayoga mencontohkan dalam kasus kekerasan seksual oleh ayah tiri di Sidoarjo, Jawa Timur, korban tetap bisa melanjutkan pendidikan dengan mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring.
"Ini praktik baik di Sidoarjo, saya lihat si korban ini tetap bisa sekolah. Itu sekolahnya sudah dengan daring supaya menjaga juga perasaannya (korban)," katanya.
Baca juga: Menteri PPPA apresiasi penanganan kasus kekerasan seksual di Sidoarjo
Pihaknya melihat dalam sejumlah kasus kekerasan seksual, masyarakat dan lingkungan telah memiliki kesadaran untuk merangkul dan melindungi korban.
"Tidak hanya di perkotaan, di daerah terpencil pun masyarakat sudah mulai teredukasi bahwa kita harus melindungi korban, karena korban adalah keluarga kita juga," kata dia.
Pihaknya pun berharap praktik baik ini dapat menjadi contoh untuk daerah lain agar selalu melindungi korban kekerasan seksual.
"Mudah-mudahan ke depan terus menjadi inspirasi di setiap daerah, juga pimpinan daerahnya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melindungi dan mendukung pemulihan korban," imbuhnya.
Baca juga: Sosiolog: Cegah kekerasan seksual pada anak lewat edukasi sejak dini
Baca juga: Kemensos beri dukungan keluarga dan korban kekerasan seksual di Mesuji