Kemensos jadikan Aceh Timur pionir rehabilitasi RTLH tahan gempa
1 Februari 2023 20:39 WIB
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini meletakkan batu pertama ke pembangunan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni di Gampong Seuneubok Simpang, Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, Rabu (1/2/2023). ANTARA/Hayaturrahmah
Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI menjadikan Kabupaten Aceh Timur sebagai pionir atau percontohan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) tahan gempa.
"Fungsi rumah tahan gempa ini bukan untuk menahan atau menolak efek gempa, tetapi mengurangi risiko kerusakan bangunan pada elemen non-struktural, lebih-lebih Aceh sangat rawan gempa," kata Menteri Sosial RI Tri Rismaharini di Aceh Timur, Rabu.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini saat meninjau program rehabilitasi 11 RTLH di Gampong Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur.
Menteri mengatakan ke-11 RTLH yang direhabilitasi tersebut dibangun tahan gempa. Hal itu dilakukan karena Aceh daerah rawan gempa dan pusat gempa juga sering di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
Baca juga: 17 bangunan di Sabang rusak akibat gempa bumi
Baca juga: BPBD: Tujuh rumah rusak akibat gempa di Simeulue Aceh
Kepada penerima rehabilitasi rumah tersebut, Tri Rismaharini mengharapkan tidak menambah ataupun mengurangi bangunannya agar konstruksi dan stabilitas bangunan tahan gempa tetap terjaga.
"Jadi, nanti saat pemilik mau menambah bangunan lagi, diharapkan harus ada jarak tidak boleh menempel di bangunan yang ada karena mengganggu konstruksi bangunan tahan gempa," kata Tri Rismaharini.
Menyangkut program rehabilitasi rumah tidak layak huni di Kabupaten Aceh Timur, Menteri Sosial mengatakan rumah yang direhabilitasi tersebut merupakan kegiatan penanganan fakir miskin yang diselenggarakan Kemensos RI bekerja sama dengan media Kompas.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal fakir miskin melalui perbaikan atau rehabilitasi kondisi rumah tidak layak huni tersebut, kata Tri Rismaharini.
"Prioritas rehabilitasi rumah tersebut adalah atap, lantai, dan dinding serta fasilitas mandi cuci kakus atau MCK. Mudah-mudahan, penerima manfaat bisa menetap secara nyaman dan aman di rumah layak huni," kata Tri Rismaharini.
Dalam kunjungan ke Gampong Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, Menteri Sosial juga berdiskusi dengan para keluarga penerima manfaat.
Selain itu, Menteri Sosial juga menyerahkan sejumlah bantuan sosial kepada warga setempat dan juga kepada anak mengalami hidrosefalus. Serta peletakan batu pertama pembangunan rumah tahan gempa milik warga miskin.*
Baca juga: Gempa bumi di Aceh, 30 rumah rusak
Baca juga: Rehabilitasi rumah korban gempa di Pidie Jaya butuh Rp901 miliar
"Fungsi rumah tahan gempa ini bukan untuk menahan atau menolak efek gempa, tetapi mengurangi risiko kerusakan bangunan pada elemen non-struktural, lebih-lebih Aceh sangat rawan gempa," kata Menteri Sosial RI Tri Rismaharini di Aceh Timur, Rabu.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini saat meninjau program rehabilitasi 11 RTLH di Gampong Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur.
Menteri mengatakan ke-11 RTLH yang direhabilitasi tersebut dibangun tahan gempa. Hal itu dilakukan karena Aceh daerah rawan gempa dan pusat gempa juga sering di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
Baca juga: 17 bangunan di Sabang rusak akibat gempa bumi
Baca juga: BPBD: Tujuh rumah rusak akibat gempa di Simeulue Aceh
Kepada penerima rehabilitasi rumah tersebut, Tri Rismaharini mengharapkan tidak menambah ataupun mengurangi bangunannya agar konstruksi dan stabilitas bangunan tahan gempa tetap terjaga.
"Jadi, nanti saat pemilik mau menambah bangunan lagi, diharapkan harus ada jarak tidak boleh menempel di bangunan yang ada karena mengganggu konstruksi bangunan tahan gempa," kata Tri Rismaharini.
Menyangkut program rehabilitasi rumah tidak layak huni di Kabupaten Aceh Timur, Menteri Sosial mengatakan rumah yang direhabilitasi tersebut merupakan kegiatan penanganan fakir miskin yang diselenggarakan Kemensos RI bekerja sama dengan media Kompas.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal fakir miskin melalui perbaikan atau rehabilitasi kondisi rumah tidak layak huni tersebut, kata Tri Rismaharini.
"Prioritas rehabilitasi rumah tersebut adalah atap, lantai, dan dinding serta fasilitas mandi cuci kakus atau MCK. Mudah-mudahan, penerima manfaat bisa menetap secara nyaman dan aman di rumah layak huni," kata Tri Rismaharini.
Dalam kunjungan ke Gampong Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, Menteri Sosial juga berdiskusi dengan para keluarga penerima manfaat.
Selain itu, Menteri Sosial juga menyerahkan sejumlah bantuan sosial kepada warga setempat dan juga kepada anak mengalami hidrosefalus. Serta peletakan batu pertama pembangunan rumah tahan gempa milik warga miskin.*
Baca juga: Gempa bumi di Aceh, 30 rumah rusak
Baca juga: Rehabilitasi rumah korban gempa di Pidie Jaya butuh Rp901 miliar
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023
Tags: