PGN berharap pembangunan pipa gas Cirebon-Batang direalisasikan
1 Februari 2023 14:45 WIB
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto (kiri) dan Direktur Utama PT PGN Tbk M Haryo Yunianto (kanan). ANTARA/HO-PT PGN Tbk
Jakarta (ANTARA) - PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) mengharapkan pembangunan pipa gas bumi di Dumai-Sei Mangkei dan Cirebon-Batang dapat direalisasikan.
"Di sini kami sampaikan, Alhamdulillah pipa kami dari Aceh sampai dengan Pasuruan sudah tersambung, kecuali di dua ruas, satu adalah di Dumai-Sei Mangkei dan yang kedua adalah Cirebon-Batang. Hal ini yang kami juga dorong mohon 'support' dari bapak dan ibu di Komisi VII," kata Direktur Utama PT PGN Tbk M. Haryo Yunianto saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, di Jakarta Rabu, yang dipantau dari YouTube Komisi VII DPR.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat surplus volume gas di Jawa Timur. Sementara di Jawa Barat dan Sumatera bagian selatan mengalami "decline" pasokan gas.
"Harapannya, saat ini kami ada surplus volume gas di jawa Timur, sementara di Jawa Barat dan Sumatera bagian selatan kami mengalami 'decline' pasokan gasnya. Dari Jawa Timur ke Jawa Barat dan ke Sumatera bagian selatan, kami tidak punya interkoneksi pipa, saat ini terputus di Cirebon dan Batang," kata dia.
Jika pipa gas ruas Cirebon-Batang bisa dibangun, kata dia, surplus volume gas di Jawa Timur tersebut dapat dikirim ke Jawa Barat dan Sumatera bagian selatan.
"Harapannya, kalau Cirebon-Batang bisa dibangun oleh APBN, surplus di Jawa Timur bisa kami kirim ke Jawa Barat dan ke Sumatera bagian selatan," ucap Haryo.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyatakan bahwa sampai saat ini PGN sudah menyalurkan gas di 52 persen kawasan industri di seluruh Indonesia.
"Kami juga sudah menyalurkan dari 129 kawasan industri di Indonesia, kami sudah menyalurkan gas kami di 52 persen dari seluruh kawasan industri. Jadi, untuk yang sisanya kebetulan memang kawasan industri sedang dalam proses pembangunan," kata Haryo.
Selain itu, ia juga menyampaikan PGN selalu berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan Pertamina Group dalam rangka pengembangan infrastruktur gas nasional.
"Di paparan ini, kami sampaikan bahwa di 2023 sampai 2030, kami sudah merencanakan kegiatan pengembangan infrastruktur. Jadi, subholding gas berupaya untuk mengintegrasikan infrastruktur baik pipa maupun non pipa untuk peningkatan pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi yang harapannya itu bisa mewujudkan misi energi yang berkeadilan," katanya.
Baca juga: PGN beberkan enam strategi di 2023 optimalkan pengelolaan gas bumi
Baca juga: PGN mulai program pembangunan jargas di Yogyakarta dan Sleman
Baca juga: SKK Migas dukung keberlanjutan layanan gas bumi PGN untuk domestik
"Di sini kami sampaikan, Alhamdulillah pipa kami dari Aceh sampai dengan Pasuruan sudah tersambung, kecuali di dua ruas, satu adalah di Dumai-Sei Mangkei dan yang kedua adalah Cirebon-Batang. Hal ini yang kami juga dorong mohon 'support' dari bapak dan ibu di Komisi VII," kata Direktur Utama PT PGN Tbk M. Haryo Yunianto saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, di Jakarta Rabu, yang dipantau dari YouTube Komisi VII DPR.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat surplus volume gas di Jawa Timur. Sementara di Jawa Barat dan Sumatera bagian selatan mengalami "decline" pasokan gas.
"Harapannya, saat ini kami ada surplus volume gas di jawa Timur, sementara di Jawa Barat dan Sumatera bagian selatan kami mengalami 'decline' pasokan gasnya. Dari Jawa Timur ke Jawa Barat dan ke Sumatera bagian selatan, kami tidak punya interkoneksi pipa, saat ini terputus di Cirebon dan Batang," kata dia.
Jika pipa gas ruas Cirebon-Batang bisa dibangun, kata dia, surplus volume gas di Jawa Timur tersebut dapat dikirim ke Jawa Barat dan Sumatera bagian selatan.
"Harapannya, kalau Cirebon-Batang bisa dibangun oleh APBN, surplus di Jawa Timur bisa kami kirim ke Jawa Barat dan ke Sumatera bagian selatan," ucap Haryo.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyatakan bahwa sampai saat ini PGN sudah menyalurkan gas di 52 persen kawasan industri di seluruh Indonesia.
"Kami juga sudah menyalurkan dari 129 kawasan industri di Indonesia, kami sudah menyalurkan gas kami di 52 persen dari seluruh kawasan industri. Jadi, untuk yang sisanya kebetulan memang kawasan industri sedang dalam proses pembangunan," kata Haryo.
Selain itu, ia juga menyampaikan PGN selalu berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan Pertamina Group dalam rangka pengembangan infrastruktur gas nasional.
"Di paparan ini, kami sampaikan bahwa di 2023 sampai 2030, kami sudah merencanakan kegiatan pengembangan infrastruktur. Jadi, subholding gas berupaya untuk mengintegrasikan infrastruktur baik pipa maupun non pipa untuk peningkatan pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi yang harapannya itu bisa mewujudkan misi energi yang berkeadilan," katanya.
Baca juga: PGN beberkan enam strategi di 2023 optimalkan pengelolaan gas bumi
Baca juga: PGN mulai program pembangunan jargas di Yogyakarta dan Sleman
Baca juga: SKK Migas dukung keberlanjutan layanan gas bumi PGN untuk domestik
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023
Tags: