Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi pertumbuhan kredit 14,9 persen dan laba Rp41 triliun yang dibukukan oleh Bank Mandiri pada 2022.

Angka-angka tersebut diakui Presiden didapatkan saat ia bertanya langsung kepada Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi sebelum menjadi pembicara kunci dalam Mandiri Investment Forum 2023 di Jakarta, Rabu.

"Kadang-kadang saya mikir ini kok tumbuhnya tinggi banget, jangan-jangan bunganya ketinggian," kata Jokowi berseloroh saat menyampaikan arahannya yang disiarkan langsung kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.

"Tapi apapun, harus kita apresiasi Bank Mandiri yang bisa menyalurkan kredit tumbuh sebesar 14,9 (persen) dan keuntungan perusahaan di angka Rp41 triliun," ujarnya'

Baca juga: Presiden Jokowi titip dunia perbankan agar kawal kebijakan hilirisasi

Apabila dibandingkan, capaian Bank Mandiri juga berada di atas pertumbuhan kredit perbankan nasional 2022, yang menurut Jokowi sebesar 11,3 persen.

Presiden turut memaparkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar sembilan persen serta besaran jumlah kredit kurang lancar, diragukan serta macet atau Non Performing Loan (NPL) Gross di angka 2,3 persen.

Menurut Presiden hal-hal tersebut harus disyukuri oleh masyarakat maupun pelaku perbankan di Indonesia.

Presiden memang mengawali sambutan kuncinya dengan mengajak masyarakat untuk bersyukur atas sejumlah keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan COVID-19 yang terbukti lewat pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir Desember 2022.

"Kita ini sering lupa bersyukur. Sering lupa. Tapi kalau ingat (yang terjadi) di 2020, kemudian di 2021, kemudian di 2022, wajib hukumnya kita bersyukur," ujarnya.

Baca juga: Bank Mandiri: Nilai transaksi Livin' by Mandiri tembus Rp2.435 triliun

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri BUMN Erick Thohir.