Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko mengungkapkan salah satu pengusaha besar di Brunei Darussalam, yang bergerak di bidang migas, menyatakan ketertarikan untuk menggarap proyek energi terbarukan di ibu kota negara (IKN) Nusantara.

Minat investasi itu disampaikan langsung kepada Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko seusai menghadiri acara forum investasi "Investing in Nusantara Capital City", yang diselenggarakan oleh KBRI Bandar Seri Begawan pada Senin (30/1).

Dubes Sujatmiko menekankan bahwa sudah selayaknya Brunei turut serta dalam pembangunan IKN, khususnya dalam bentuk investasi, mengingat lokasi IKN yang berada dalam satu pulau dengan negara Brunei Darussalam, menurut keterangan KBRI Bandar Seri Begawan pada Rabu.

Dubes Sujatmiko juga menekankan pentingnya konektivitas ketiga negara di pulau Kalimantan, yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Baca juga: Nusantara mewujudkan kota di tengah rimba

Indonesia bercita-cita menjadi salah satu negara maju dan negara dengan perekonomian terbesar ke-5 di dunia pada 2045, bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia.

Pembangunan ibu kota Nusantara adalah salah satu strategi Transformasi Ekonomi Indonesia untuk meraih cita-cita tersebut.

Selain itu, Pemerintah Indonesia saat ini sedang menyiapkan sejumlah insentif untuk mendorong masuknya investasi ke IKN.

"Insentif-insentif ini jauh lebih menarik daripada fasilitas yang saat ini tersedia untuk pelaku usaha di Indonesia," kata salah satu pembicara dari Kementerian Investasi RI dalam forum tersebut.
Baca juga: Konsultan: Kebutuhan hunian di IKN akan tumbuh seiring pemindahan ASN

Dalam kesempatan itu, Indonesia melalui KBRI menawarkan sejumlah peluang investasi dalam pembangunan IKN pada 2024, antara lain pembangunan 6 fasilitas kesehatan, 4 fasilitas pendidikan, 3 gedung perkantoran/pusat bisnis, 5 kompleks campuran, dan 3 kawasan pemukiman.

Sampai saat ini, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah menerima lebih dari 70 Letter of Interest atau surat ketertarikan untuk berinvestasi di IKN dari para calon investor.

Pemerintah Indonesia juga menawarkan jaminan investasi di bidang infrastruktur melalui PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia, di mana mandatnya telah diperluas untuk menjamin pembangunan infrastruktur di IKN.

Sebagian calon investor telah menunjukkan ketertarikan yang lebih mendalam untuk berinvestasi dalam proyek IKN dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan, baik dalam sesi tanya jawab maupun setelah acara berlangsung, kata KBRI Bandar Seri Begawan.

Baca juga: OIKN sebut sekitar 90 "letter of intent" dalam proses pendalaman