Menkop UKM: BPDPKS danai pembangunan pabrik CPO di Tanah Laut
1 Februari 2023 00:11 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meresmikan Pabrik CPO dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah di Desa Tajau Mulya, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Selasa (31/1/2023). ANTARA/Arianto
Tanah Laut (ANTARA) - Menteri Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan Badan Pengelola Dan Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mendanai pembangunan pabrik "crude palm oil" (CPO) dan minyak makan merah di Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
"Dana pembangunan tersebut merupakan milik petani yang ada di BPDPKS," ujar Teten Masduki pada peresmian pabrik CPO dan peletakan batu pertama pembangunan pabrik minyak makan merah di Desa Tajau Mulya, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Selasa.
Teten mengaku pihaknya telah menyelesaikan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM untuk regulasi mengalirkan dana BPDPKS ke koperasi petani.
"Pak bupati nanti bisa datang membawa petani ke BPDPKS supaya segera dialirkan dananya, saat ini baru terpakai 9 persen dari Rp70 triliun," ungkapnya.
Teten menuturkan dana sebesar itu dapat digunakan membangun sejumlah pabrik untuk petani sehingga dapat meningkatkan perekonomian rakyat.
Baca juga: Menkop UKM: Presiden ingin petani sawit bangun pabrik hilirisasi
Baca juga: Teten dorong industri oleh-oleh perkuat pemasaran produk UMKM
"Di Tanah Laut ada 11.000 hektare lebih kebun sawit, maka ada 11 pabrik yang bisa dibangun di daerah tersebut," ucap Teten.
Dia mengemukakan adanya kemitraan antara Koperasi Sawit Makmur dengan PT BGMPA merupakan upaya cukup baik untuk pembangunan pabrik CPO di daerah tersebut.
"Model-model kemitraan, usaha kecil, dan koperasi dengan swasta saat ini sedang kami dorong," paparnya.
Dia mencontohkan di Vietnam, kemitraan usaha UMKM dengan industri dan usaha besar sudah 24,6 persen, namun di Indonesia saat ini baru enam persen.
Di Jepang, Korea, China, kata dia, UMKM tidak hanya membuat keripik, kerupuk, dodol, namun perajin memproduksi komponen barang setengah jadi untuk menyuplai industri.
"Di Jepang mobil Toyota, mobil Nissan itu komponen-komponennya diproduksi UMKM. Jadi UMKM harus terintegrasi dengan industri. Kalau industrinya maju, usaha besarnya maju, koperasi dan UMKM ikut maju. Bukan ditinggal, kalau ditinggal yang kaya semakin kaya," ungkap Teten.
"Dana pembangunan tersebut merupakan milik petani yang ada di BPDPKS," ujar Teten Masduki pada peresmian pabrik CPO dan peletakan batu pertama pembangunan pabrik minyak makan merah di Desa Tajau Mulya, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Selasa.
Teten mengaku pihaknya telah menyelesaikan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM untuk regulasi mengalirkan dana BPDPKS ke koperasi petani.
"Pak bupati nanti bisa datang membawa petani ke BPDPKS supaya segera dialirkan dananya, saat ini baru terpakai 9 persen dari Rp70 triliun," ungkapnya.
Teten menuturkan dana sebesar itu dapat digunakan membangun sejumlah pabrik untuk petani sehingga dapat meningkatkan perekonomian rakyat.
Baca juga: Menkop UKM: Presiden ingin petani sawit bangun pabrik hilirisasi
Baca juga: Teten dorong industri oleh-oleh perkuat pemasaran produk UMKM
"Di Tanah Laut ada 11.000 hektare lebih kebun sawit, maka ada 11 pabrik yang bisa dibangun di daerah tersebut," ucap Teten.
Dia mengemukakan adanya kemitraan antara Koperasi Sawit Makmur dengan PT BGMPA merupakan upaya cukup baik untuk pembangunan pabrik CPO di daerah tersebut.
"Model-model kemitraan, usaha kecil, dan koperasi dengan swasta saat ini sedang kami dorong," paparnya.
Dia mencontohkan di Vietnam, kemitraan usaha UMKM dengan industri dan usaha besar sudah 24,6 persen, namun di Indonesia saat ini baru enam persen.
Di Jepang, Korea, China, kata dia, UMKM tidak hanya membuat keripik, kerupuk, dodol, namun perajin memproduksi komponen barang setengah jadi untuk menyuplai industri.
"Di Jepang mobil Toyota, mobil Nissan itu komponen-komponennya diproduksi UMKM. Jadi UMKM harus terintegrasi dengan industri. Kalau industrinya maju, usaha besarnya maju, koperasi dan UMKM ikut maju. Bukan ditinggal, kalau ditinggal yang kaya semakin kaya," ungkap Teten.
Pewarta: Imam Hanafi/arianto
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: