LPDB-KUMKM tingkatkan penyaluran dana ke koperasi sektor riil di 2023
31 Januari 2023 21:46 WIB
Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Supomo. ANTARA/HO-LPDB KUMKM.
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) tahun ini akan meningkatkan penyaluran dana bergulir kepada koperasi sektor rill sebagai salah satu strategi mencapai target penyaluran sebesar Rp1,8 triliun.
“Pertumbuhan dari tahun ke tahun untuk koperasi sektor riil semakin meningkat dan semakin besar porsinya dan ini yang diharapkan oleh Bapak Menteri Koperasi UKM untuk sektor riil lebih difokuskan karena menyangkut UKM yang banyak, jadi fungsi daripada koperasi sebagai agregator kelihatan sekali," ucap Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Supomo menuturkan angka penyaluran pada tahun 2023 sebesar Rp1,8 triliun serupa dengan target tahun lalu. Pada 2022, sebanyak Rp1,86 triliun disalurkan kepada 193 koperasi di seluruh Indonesia dengan rincian pola penyaluran konvensional sebesar Rp950 miliar dan pola syariah sebesar Rp911 miliar.
"Jadi kalau target tahun 2023 ini sedang finalisasi, angka penyaluran masih di kisaran Rp1,8 triliun, mirip-mirip tahun lalu," ujarnya.
Langkah strategis selanjutnya yang disiapkan LPDB-KUMKM adalah mengembangkan ekosistem bisnis koperasi yang berdaya saing dan saling terintegrasi dari proses produksi, pengolahan, hingga pemasaran yang dilaksanakan melalui pilot project bersama pemerintah pusat, daerah, hingga asosiasi, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"LPDB-KUMKM di tahun 2023 ini kami akan banyak membuat suatu ekosistem bisnis baru di beberapa daerah sehingga bisa termasuk produknya," tutur Supomo.
Kemudian strategi untuk pola syariah, LPDB-KUMKM akan kembali melibatkan berbagai komponen mulai dari persatuan BMT, Inkopsyah, dan Koperasi Pondok Pesantren.
Hal itu lantaran, saat ini berbagai komunitas ekonomi syariah khususnya komunitas koperasi syariah sedang berlomba-lomba berbenah diri agar bisa menjadi lebih baik dan bisa mendapatkan pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.
"Sekarang sudah terbukti nyata, yang bermitra dengan LPDB-KUMKM banyak kemajuan. Jadi pertumbuhan kelihatan bagus dan kelihatan manfaatnya dan sekarang juga banyak yang ingin berkolaborasi melaksanakan pendampingan dan bimbingan teknis," ungkap Supomo.
Adapun langkah strategis penyaluran dana bergulir pola konvensional dilakukan dengan pendekatan kepada komunitas, asosiasi hingga melalui koperasi BUMN.
"Karena ternyata koperasi-koperasi yang bernaung di bawah BUMN itu kontribusi pendayagunaan dan akselerasi UMKM itu besar sekali dan jelas offtaker-nya BUMN, dan kami sudah merambah kesana," tambah Supomo.
Baca juga: LPDB KUMKM yakin potensi resesi tak ganggu penyaluran dana bergulir
“Pertumbuhan dari tahun ke tahun untuk koperasi sektor riil semakin meningkat dan semakin besar porsinya dan ini yang diharapkan oleh Bapak Menteri Koperasi UKM untuk sektor riil lebih difokuskan karena menyangkut UKM yang banyak, jadi fungsi daripada koperasi sebagai agregator kelihatan sekali," ucap Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Supomo menuturkan angka penyaluran pada tahun 2023 sebesar Rp1,8 triliun serupa dengan target tahun lalu. Pada 2022, sebanyak Rp1,86 triliun disalurkan kepada 193 koperasi di seluruh Indonesia dengan rincian pola penyaluran konvensional sebesar Rp950 miliar dan pola syariah sebesar Rp911 miliar.
"Jadi kalau target tahun 2023 ini sedang finalisasi, angka penyaluran masih di kisaran Rp1,8 triliun, mirip-mirip tahun lalu," ujarnya.
Langkah strategis selanjutnya yang disiapkan LPDB-KUMKM adalah mengembangkan ekosistem bisnis koperasi yang berdaya saing dan saling terintegrasi dari proses produksi, pengolahan, hingga pemasaran yang dilaksanakan melalui pilot project bersama pemerintah pusat, daerah, hingga asosiasi, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"LPDB-KUMKM di tahun 2023 ini kami akan banyak membuat suatu ekosistem bisnis baru di beberapa daerah sehingga bisa termasuk produknya," tutur Supomo.
Kemudian strategi untuk pola syariah, LPDB-KUMKM akan kembali melibatkan berbagai komponen mulai dari persatuan BMT, Inkopsyah, dan Koperasi Pondok Pesantren.
Hal itu lantaran, saat ini berbagai komunitas ekonomi syariah khususnya komunitas koperasi syariah sedang berlomba-lomba berbenah diri agar bisa menjadi lebih baik dan bisa mendapatkan pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.
"Sekarang sudah terbukti nyata, yang bermitra dengan LPDB-KUMKM banyak kemajuan. Jadi pertumbuhan kelihatan bagus dan kelihatan manfaatnya dan sekarang juga banyak yang ingin berkolaborasi melaksanakan pendampingan dan bimbingan teknis," ungkap Supomo.
Adapun langkah strategis penyaluran dana bergulir pola konvensional dilakukan dengan pendekatan kepada komunitas, asosiasi hingga melalui koperasi BUMN.
"Karena ternyata koperasi-koperasi yang bernaung di bawah BUMN itu kontribusi pendayagunaan dan akselerasi UMKM itu besar sekali dan jelas offtaker-nya BUMN, dan kami sudah merambah kesana," tambah Supomo.
Baca juga: LPDB KUMKM yakin potensi resesi tak ganggu penyaluran dana bergulir
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: