Sri Mulyani sebut modal asing masuk ke pasar SBN Rp48,53 triliun
31 Januari 2023 20:18 WIB
Tangkapan layar - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (26/1/2023). ANTARA/Agatha Olivia Victoria/aa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan terdapat aliran modal asing masuk bersih ke pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp48,53 triliun pada 1-27 Januari 2023.
"Pasar SBN melanjutkan penguatan di awal tahun 2023 yang didorong pembelian kembali SBN oleh investor asing," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa.
Selain modal asing, ia mengungkapkan dana dari domestik pun masuk ke pasar SBN pada periode tersebut yakni dari perbankan senilai Rp121,98 triliun dan investor keuangan nonbank senilai Rp3,63 triliun, sehingga memperkuat pasar SBN.
Penguatan pasar SBN juga didukung oleh imbal hasil (yield) SBN seri benchmark 10 tahun yang mengalami penurunan sebesar 20 basis poin (bps) dibanding level akhir tahun 2022 (year-to-date/ytd) ke level 6,74 persen.
Meskipun kondisi pasar SBN sudah mulai kondusif, Menkeu menilai tekanan inflasi global di beberapa negara yang masih persisten tinggi perlu tetap diwaspadai yang berpotensi memicu naiknya suku bunga kebijakan bank sentral global di luar ekspektasi.
Berkat modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik terutama ke SBN sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga, nilai tukar rupiah pun menguat pada awal 2023 sebesar 3,89 persen sehingga mendukung stabilitas perekonomian.
"Penguatan rupiah relatif lebih baik dibandingkan dengan apresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Malaysia sebesar 3,83 persen (ytd), Filipina 2,3 persen (ytd), dan India 1,46 persen (ytd)," tuturnya.
Selain karena aliran modal asing masuk, kata dia, penguatan kurs rupiah juga disebabkan imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik dan ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit mereda.
Baca juga: Rupiah menguat, ditopang sentimen positif global dan modal asing masuk
Baca juga: Kemenkeu sebut target penerbitan SBN Ritel tahun ini Rp130 triliun
Baca juga: KSSK: Stabilitas sistem keuangan Indonesia terus membaik
"Pasar SBN melanjutkan penguatan di awal tahun 2023 yang didorong pembelian kembali SBN oleh investor asing," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa.
Selain modal asing, ia mengungkapkan dana dari domestik pun masuk ke pasar SBN pada periode tersebut yakni dari perbankan senilai Rp121,98 triliun dan investor keuangan nonbank senilai Rp3,63 triliun, sehingga memperkuat pasar SBN.
Penguatan pasar SBN juga didukung oleh imbal hasil (yield) SBN seri benchmark 10 tahun yang mengalami penurunan sebesar 20 basis poin (bps) dibanding level akhir tahun 2022 (year-to-date/ytd) ke level 6,74 persen.
Meskipun kondisi pasar SBN sudah mulai kondusif, Menkeu menilai tekanan inflasi global di beberapa negara yang masih persisten tinggi perlu tetap diwaspadai yang berpotensi memicu naiknya suku bunga kebijakan bank sentral global di luar ekspektasi.
Berkat modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik terutama ke SBN sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga, nilai tukar rupiah pun menguat pada awal 2023 sebesar 3,89 persen sehingga mendukung stabilitas perekonomian.
"Penguatan rupiah relatif lebih baik dibandingkan dengan apresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Malaysia sebesar 3,83 persen (ytd), Filipina 2,3 persen (ytd), dan India 1,46 persen (ytd)," tuturnya.
Selain karena aliran modal asing masuk, kata dia, penguatan kurs rupiah juga disebabkan imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik dan ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit mereda.
Baca juga: Rupiah menguat, ditopang sentimen positif global dan modal asing masuk
Baca juga: Kemenkeu sebut target penerbitan SBN Ritel tahun ini Rp130 triliun
Baca juga: KSSK: Stabilitas sistem keuangan Indonesia terus membaik
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: