Australia cari kapsul radioaktif yang hilang
31 Januari 2023 18:42 WIB
Seorang anggota Tim Manajemen Insiden mengoordinasikan pencarian kapsul radioaktif yang hilang saat transit oleh kontraktor yang disewa Rio Tinto, di Kompleks Layanan Darurat di Cockburn, Australia, dalam foto selebaran tak bertanggal. (Dinas Damkar dan Layanan Darurat/HO via REUTERS/as)
Melbourne (ANTARA) - Badan keselamatan nuklir Australia pada Selasa mengumumkan upaya pencarian sebuah kapsul radioaktif mini yang hilang di bagian Barat negara itu.
Badan Perlindungan Radiasi dan Keselamatan Nuklir Australia (ARPANSA) dan pemerintah Negara Bagian Australia Barat bekerja sama dalam pencarian selama sepekan mulai 31 Januari, menurut sebuah pernyataan.
Kapsul tersebut adalah salah satu komponen dari alat pengukur kepadatan bijih besi yang dipercayakan oleh Rio Tinto Ltd untuk diangkut oleh kontraktor spesialis. Kapsul itu diyakini jatuh dari truk pengangkut selama perjalanan.
“ARPANSA telah mengerahkan tim dengan alat pendeteksi khusus portabel dan yang dipasang mobil untuk membantu pencarian sepanjang rute angkutan antara wilayah Pilbara dan Perth,” kata pernyataan itu.
Pihak berwenang menghadapi tugas berat untuk mencari kapsul tersebut pada rute sepanjang 1.400 kilometer dari utara Newman—kota kecil di wilayah Kimberley— ke fasilitas penyimpanan di pedesaan timur laut Perth.
Pencarian dipimpin oleh Dinas Kebakaran dan Layanan Darurat bersama para pakar radiasi.
Organisasi Sains dan Teknologi Nuklir Australia (ANSTO) juga telah mengerahkan tim spesialis radiasi dengan peralatan deteksi dan pencitraan untuk membantu pencarian.
“ARPANSA berkomitmen mendukung upaya untuk menemukan kapsul yang hilang itu dan melindungi warga dari efek radiasi yang berbahaya,” kata ARPANSA.
Pemerintah Australia Barat telah mengeluarkan peringatan baru kepada para pengendara di sepanjang rute yang dilalui truk pengangkut agar berhati-hati saat berada di dekat tim pencarian.
Alat pengukur berisi kapsul tersebut diangkut dari lokasi tambang Gudai-Darri milik Rio Tinto pada 12 Januari.
Saat truk dibuka untuk diperiksa pada 25 Januari, alat pengukur itu ditemukan telah rusak dan salah satu dari empat baut dan sekrup di alat pengukur itu hilang.
Pihak berwenang menduga getaran dari truk menyebabkan sekrup dan baut lepas, dan kapsul radioaktif dalam pengukur jatuh lalu keluar lewat celah di dalam truk.
Sumber: Reuters
Baca juga: Publik Jepang protes rencana pembuangan limbah radioaktif ke laut
Baca juga: Korsel menentang keputusan Jepang untuk buang air radioaktif Fukushima
Badan Perlindungan Radiasi dan Keselamatan Nuklir Australia (ARPANSA) dan pemerintah Negara Bagian Australia Barat bekerja sama dalam pencarian selama sepekan mulai 31 Januari, menurut sebuah pernyataan.
Kapsul tersebut adalah salah satu komponen dari alat pengukur kepadatan bijih besi yang dipercayakan oleh Rio Tinto Ltd untuk diangkut oleh kontraktor spesialis. Kapsul itu diyakini jatuh dari truk pengangkut selama perjalanan.
“ARPANSA telah mengerahkan tim dengan alat pendeteksi khusus portabel dan yang dipasang mobil untuk membantu pencarian sepanjang rute angkutan antara wilayah Pilbara dan Perth,” kata pernyataan itu.
Pihak berwenang menghadapi tugas berat untuk mencari kapsul tersebut pada rute sepanjang 1.400 kilometer dari utara Newman—kota kecil di wilayah Kimberley— ke fasilitas penyimpanan di pedesaan timur laut Perth.
Pencarian dipimpin oleh Dinas Kebakaran dan Layanan Darurat bersama para pakar radiasi.
Organisasi Sains dan Teknologi Nuklir Australia (ANSTO) juga telah mengerahkan tim spesialis radiasi dengan peralatan deteksi dan pencitraan untuk membantu pencarian.
“ARPANSA berkomitmen mendukung upaya untuk menemukan kapsul yang hilang itu dan melindungi warga dari efek radiasi yang berbahaya,” kata ARPANSA.
Pemerintah Australia Barat telah mengeluarkan peringatan baru kepada para pengendara di sepanjang rute yang dilalui truk pengangkut agar berhati-hati saat berada di dekat tim pencarian.
Alat pengukur berisi kapsul tersebut diangkut dari lokasi tambang Gudai-Darri milik Rio Tinto pada 12 Januari.
Saat truk dibuka untuk diperiksa pada 25 Januari, alat pengukur itu ditemukan telah rusak dan salah satu dari empat baut dan sekrup di alat pengukur itu hilang.
Pihak berwenang menduga getaran dari truk menyebabkan sekrup dan baut lepas, dan kapsul radioaktif dalam pengukur jatuh lalu keluar lewat celah di dalam truk.
Sumber: Reuters
Baca juga: Publik Jepang protes rencana pembuangan limbah radioaktif ke laut
Baca juga: Korsel menentang keputusan Jepang untuk buang air radioaktif Fukushima
Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: