Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Januari 2023 naik 0,64 persen
31 Januari 2023 18:40 WIB
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Antoni Arif saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa. (ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melansir Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Januari 2023 meningkat 0,64 persen menjadi 51,54 dari sebelumnya 50,90, yang menandakan industri nasional semakin ekspansif.
"Peningkatan IKI didorong oleh sejumlah subsektor besar yang memiliki share Produk Domestik Bruto (PDB) tinggi, seperti industri makanan dan minuman, dan industri otomotif yang berekspansi sebesar 80,1 persen pada Januari 2023," kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Selasa.
Febri memaparkan terdapat 11 subsektor yang mengalami kontraksi pada Januari 2023 atau angka IKI nya berada di bawah 50 Apapun sektor tersebut berkontribusi 19,9 persen terhadap PDB.
Menurut Febri, sebanyak 44,1 persen perusahaan industri menyatakan bahwa kegiatan usaha pada Januari 2023 lebih stabil dibandingkan pada Desember 2022. Sementara 30 persen lainnya menyampaikan bahwa usaha mereka meningkat.
Baca juga: Kemenperin lansir IKI Desember 2022 sebesar 50,90, industri ekspansif
"Jadi, cenderung tetap dan stabil. Performa industri kita memasuki awal 2023 ini cukup optimis," kata Febri.
Adapun peningkatan nilai IKI pada bulan pertama tahun ini terjadi di semua variabel, terutama pada pesanan produk yang meningkat menjadi 51,14 dari 50,07 di bulan sebelumnya.
Diketahui, IKI adalah indikator derajat keyakinan atau tingkat optimisme industri manufaktur terhadap kondisi perekonomian, juga merupakan gambaran kondisi industri pengolahan dan prospek kondisi bisnis enam bulan ke depan di Indonesia.
IKI merupakan indeks perspektif yang dihitung berdasarkan tiga variabel yaitu Pesanan, Produksi, dan Persediaan.
Indeks yang bernilai lebih dari 50 akan menunjukkan kondisi industri yang ekspansif/optimis, sebaliknya indeks yang kurang dari 50 akan menunjukkan kondisi industri yang mengalami kontraksi.
Baca juga: Mendengar suara manufaktur nasional lewat Indeks Kepercayaan Industri
"Peningkatan IKI didorong oleh sejumlah subsektor besar yang memiliki share Produk Domestik Bruto (PDB) tinggi, seperti industri makanan dan minuman, dan industri otomotif yang berekspansi sebesar 80,1 persen pada Januari 2023," kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Selasa.
Febri memaparkan terdapat 11 subsektor yang mengalami kontraksi pada Januari 2023 atau angka IKI nya berada di bawah 50 Apapun sektor tersebut berkontribusi 19,9 persen terhadap PDB.
Menurut Febri, sebanyak 44,1 persen perusahaan industri menyatakan bahwa kegiatan usaha pada Januari 2023 lebih stabil dibandingkan pada Desember 2022. Sementara 30 persen lainnya menyampaikan bahwa usaha mereka meningkat.
Baca juga: Kemenperin lansir IKI Desember 2022 sebesar 50,90, industri ekspansif
"Jadi, cenderung tetap dan stabil. Performa industri kita memasuki awal 2023 ini cukup optimis," kata Febri.
Adapun peningkatan nilai IKI pada bulan pertama tahun ini terjadi di semua variabel, terutama pada pesanan produk yang meningkat menjadi 51,14 dari 50,07 di bulan sebelumnya.
Diketahui, IKI adalah indikator derajat keyakinan atau tingkat optimisme industri manufaktur terhadap kondisi perekonomian, juga merupakan gambaran kondisi industri pengolahan dan prospek kondisi bisnis enam bulan ke depan di Indonesia.
IKI merupakan indeks perspektif yang dihitung berdasarkan tiga variabel yaitu Pesanan, Produksi, dan Persediaan.
Indeks yang bernilai lebih dari 50 akan menunjukkan kondisi industri yang ekspansif/optimis, sebaliknya indeks yang kurang dari 50 akan menunjukkan kondisi industri yang mengalami kontraksi.
Baca juga: Mendengar suara manufaktur nasional lewat Indeks Kepercayaan Industri
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: