Jakarta (ANTARA) - Perusahaan otomotif Malaysia Perodua resmi merilis teaser All New Axia melalui akun Youtube resmi Perodua hari ini, Selasa (31/1).

"Tampilan gaya baru, fitur keselamatan yang disempurnakan, teknologi canggih, dan lebih banyak ruang daripada sebelumnya," demikian tulis Perodua dalam keterangannya.

Dengan demikian Axia generasi kedua akan ganti model dalam waktu dekat.

Laman Autobuzz pada Selasa melaporkan belum banyak yang diketahui tentang detailnya, tetapi kabarnya tidak akan ada mesin turbocharged di Perodua Axia yang baru.

Sebagai gantinya, sepertinya hatchback ultra-kompak ini akan menggunakan mesin 1KR-VE 1.0L tiga silinder VVT-i yang ada, menghasilkan tenaga total 67 hp dan torsi 91 Nm.

Baca juga: Daihatsu pastikan Ayla EV tidak meluncur pada 2023

Apa yang baru di sini adalah girboks Dual-mode CVT (D-CVT), yang akan menjadi kombo powertrain standar di keempat varian Perodua Axia, yakni G, X, SE, dan AV.

Adapun girboks CVT dual mode diklaim membantu mengurangi konsumsi bahan bakar, dan meningkatkan performa kendaraan secara keseluruhan.

Yang pertama, Perodua mengklaim angka konsumsi bahan bakar gabungan 25,3 km/l (3,95 l/100 km) untuk all-new Axia, melonjak hingga 27,4 km/l (3,65 l/100km) dengan mobil 'Eco Idle'.

Selain itu, fitur start-stop diaktifkan pada dua varian teratas.

Dua varian teratas, SE dan AV, juga akan hadir dengan fitur Power Mode Drive, yang akan membantu memperketat respons mesin dan girboks untuk pengalaman berkendara yang lebih menarik.

All new Axia dikabarkan akan dilengkapi dengan lampu depan LED, serta lampu DRL (daytime running lights) yang terletak di trim berbentuk T di sudut bumper depan.

Kaca spion samping mendapatkan penyesuaian elektronik di semua varian, tetapi hanya dua varian kelas atas yang memiliki fungsi melipat otomatis, bersama dengan sinyal belok (sein) LED.

Selanjutnya, fitur "entri tanpa kunci",diprediksi hanya akan tersedia pada varian AV teratas.

Di sisi interior, varian AV Perodua Axia 2023 yang serba baru akan dilengkapi dengan kluster instrumen digital TFT tujuh inci dengan pembacaan speedometer digital, mirip dengan yang diperkenalkan pada Ativa dan Alza.

Ini akan dipasangkan dengan sistem infotainment Display Audio layar sentuh sembilan inci di dasbor (mudah-mudahan dengan Apple CarPlay dan Android Auto seperti Alza), tetapi semua varian lainnya harus puas dengan head-unit non-layar sentuh standar.

Varian AV teratas juga menonjol dengan jok semi-kulit dua warna pada joknya, berbeda dengan bahan kain pada varian lainnya, tetapi varian SE dan AV akan mendapatkan jok "tipe semi-bucket" dengan sandaran kepala yang dapat dilepas.

Dalam hal keselamatan, Perodua Axia juga akan hadir dengan kit yang ditingkatkan secara signifikan dibandingkan model sebelumnya.

Pada varian AV disematkan enam airbag, ABS, kontrol traksi, dan sistem kontrol stabilitas kendaraan semuanya standar di seluruh lini.

Pertama kali diperkenalkan Axia pada 2019, Perodua Smart Drive Assist juga akan disertakan, mungkin juga eksklusif untuk varian teratas.

Sistem ini mencakup fitur-fitur seperti pengereman darurat otonom dan Kontrol Kesalahan Operasi Pedal, serta "Driving Assist" dengan kemampuan mengemudi otonom Level 2.

Sementara itu,Perodua Axia 2023 dibangun di atas platform Daihatsu New Global Architecture (DNGA).

Setelah memulai debutnya di Malaysia, kemungkinan akan dijual sebagai Daihatsu Ayla dan Toyota Agya di pasar lain seperti Indonesia.

Estimasi harga Perodua Axia 2023 yang serba baru adalah dari RM38,600 atau sekitar Rp136 jutaan untuk varian G, RM40,000 atau sekitar Rp141 juta untuk X, RM44,000 atau Rp155 juta untuk SE, dan RM49,500 atau Rp174 juta untuk varian AV tertinggi.

Lima warna eksterior akan ditawarkan pada model baru – Granite Grey, Lava Red, Glittering Silver, Ivory White, dan warna baru Coral Blue.

Perodua Axia yang serba baru ini kabarnya akan meluncur pada pertengahan Februari 2023.

Baca juga: All-New Perodua Alza dipesan lebih dari 30 ribu unit

Baca juga: Perusahaan otomotif Malaysia jual 6.988 kendaraan selama Agustus

Baca juga: Industri otomotif Malaysia diperkirakan merosot pada 2016