Ukraina kecam IOC yang ingin kembali libatkan Rusia di Olimpiade
31 Januari 2023 10:04 WIB
Ilustrasi - Sejumlah penonton pendukung timnas Ukraina membentangkan baliho bertuliskan "Stop War" saat pertandingan babak kualifikasi Grup E UEFA Nations League melawan Armenia di Stadion King, Lodz, Polandia, Sabtu (11/6/2022). Meski Rusia terus menginvasi, semangat timnas Ukraina tetap menyala dengan membungkam Armenia 3-0. ANTARA FOTO/REUTERS/Kacper Pempel/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Mykhailo Podolyak, mengecam Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang berencana untuk kembali melibatkan Rusia bergabung pada Olimpiade Paris 2024.
Podolyak menyebut IOC sebagai "promotor perang" karena badan olahraga tersebut sebelumnya mengatakan sedang mencari cara bagi atlet Rusia dan Belarus untuk berkompetisi di ajang tersebut.
"IOC menyaksikan dengan senang hati Rusia menghancurkan Ukraina dan kemudian menawarkan Rusia sebuah platform untuk mempromosikan genosida dan mendorong hal itu lebih lanjut," kata Podolyak, dikutip dari Kantor Berita Jepang Kyodo, Selasa.
Baca juga: Zelenskiy desak agar Rusia tidak dibolehkan ikut Olimpiade 2024
Baca juga: IOC jajaki kemungkinan atlet Rusia dan Belarusia di Olimpiade 2024
IOC sebelumnya meminta federasi olahraga untuk mengecualikan atlet Rusia dan Belarus setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu. Namun, pada pekan lalu, IOC mengatakan bahwa "tidak ada atlet yang boleh dicegah berkompetisi hanya karena paspor mereka."
Selain itu, IOC mengatakan sangat ingin memasukkan atlet Rusia dan Belarus dalam kategori "netral" di Olimpiade Paris 2024, yang berarti berkompetisi di bawah bendera Olimpiade. Namun, masih belum jelas apakah dan bagaimana kemungkinan tersebut dapat terjadi.
Menanggapi langkah IOC, Ukraina mengisyaratkan akan memboikot Olimpiade Paris 2024 jika para atlet tersebut diizinkan bertanding.
Baca juga: Zelenskyy kecam kenetralan dalam ajang olahraga saat masa perang
Baca juga: Ukraina ancam boikot Olimpiade jika atlet Rusia ikut bertanding
Podolyak menyebut IOC sebagai "promotor perang" karena badan olahraga tersebut sebelumnya mengatakan sedang mencari cara bagi atlet Rusia dan Belarus untuk berkompetisi di ajang tersebut.
"IOC menyaksikan dengan senang hati Rusia menghancurkan Ukraina dan kemudian menawarkan Rusia sebuah platform untuk mempromosikan genosida dan mendorong hal itu lebih lanjut," kata Podolyak, dikutip dari Kantor Berita Jepang Kyodo, Selasa.
Baca juga: Zelenskiy desak agar Rusia tidak dibolehkan ikut Olimpiade 2024
Baca juga: IOC jajaki kemungkinan atlet Rusia dan Belarusia di Olimpiade 2024
IOC sebelumnya meminta federasi olahraga untuk mengecualikan atlet Rusia dan Belarus setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu. Namun, pada pekan lalu, IOC mengatakan bahwa "tidak ada atlet yang boleh dicegah berkompetisi hanya karena paspor mereka."
Selain itu, IOC mengatakan sangat ingin memasukkan atlet Rusia dan Belarus dalam kategori "netral" di Olimpiade Paris 2024, yang berarti berkompetisi di bawah bendera Olimpiade. Namun, masih belum jelas apakah dan bagaimana kemungkinan tersebut dapat terjadi.
Menanggapi langkah IOC, Ukraina mengisyaratkan akan memboikot Olimpiade Paris 2024 jika para atlet tersebut diizinkan bertanding.
Baca juga: Zelenskyy kecam kenetralan dalam ajang olahraga saat masa perang
Baca juga: Ukraina ancam boikot Olimpiade jika atlet Rusia ikut bertanding
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: