Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi DKI Jakarta berinovasi seperti agenda balap jalanan (street race) untuk menanggulangi kenakalan remaja di Ibu Kota.
"Tentu ini strategi yang inovatif, bakat anak muda bisa tersalurkan dengan baik karena difasilitasi. Saya pikir metode ini bisa dipakai untuk bisa atasi kenakalan remaja Jakarta yang lain," kata Anggara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Ia juga mengatakan metode "fasilitasi" ini juga bisa diterapkan dalam mengatasi kenakalan remaja lain seperti tawuran, vandalisme dan narkoba.
Kuncinya, kata dia, harus ada ruang dan program yang memfasilitasi minat-minat dari anak muda.
Baca juga: Dinas: Tewasnya pekerja di GOR Mampang tanggung jawab pemenang lelang
"Ruang kreasi sangat penting untuk anak muda baik di bidang olahraga, seni, ataupun berorganisasi. Bisa dipikirkan bagaimana Gelanggang Remaja di Jakarta bisa merata memfasilitasi minat bakat remaja," kata Anggara.
Anggara juga meminta Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta harus berani keluar dari zona nyaman sehingga dapat menjadi motor inovasi ini.
"Dispora DKI harus berani keluar dari zona nyaman kegiatan-kegiatan standar dan 'template'. Buat program-program yang menyelesaikan permasalahan nyata di masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya kembali menggelar ajang balap jalanan di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Sabtu (28/1) yang dibuka oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Baca juga: Dispora DKI siap kolaborasi dan dukung implementasi DBON Kemenpora
Gelaran itu bertepatan dengan perayaan satu tahun ajang balap jalanan dan bertepatan dengan HUT Polda Metro Jaya ke-73. Setidaknya sebanyak 1.124 peserta dari seluruh Indonesia ikut andil dalam gelaran tersebut.
"Ini dapat menyiarkan kepada komunitas dan koleganya agar stop 'trek-trekan' dan blokir jalan umum. Mudah-mudahan semakin hari model balap liar yang mengganggu dan menyebabkan kecelakaan hingga kematian kepada generasi muda bisa kita kurangi," kata Fadil.
"Tentu ini strategi yang inovatif, bakat anak muda bisa tersalurkan dengan baik karena difasilitasi. Saya pikir metode ini bisa dipakai untuk bisa atasi kenakalan remaja Jakarta yang lain," kata Anggara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Ia juga mengatakan metode "fasilitasi" ini juga bisa diterapkan dalam mengatasi kenakalan remaja lain seperti tawuran, vandalisme dan narkoba.
Kuncinya, kata dia, harus ada ruang dan program yang memfasilitasi minat-minat dari anak muda.
Baca juga: Dinas: Tewasnya pekerja di GOR Mampang tanggung jawab pemenang lelang
"Ruang kreasi sangat penting untuk anak muda baik di bidang olahraga, seni, ataupun berorganisasi. Bisa dipikirkan bagaimana Gelanggang Remaja di Jakarta bisa merata memfasilitasi minat bakat remaja," kata Anggara.
Anggara juga meminta Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta harus berani keluar dari zona nyaman sehingga dapat menjadi motor inovasi ini.
"Dispora DKI harus berani keluar dari zona nyaman kegiatan-kegiatan standar dan 'template'. Buat program-program yang menyelesaikan permasalahan nyata di masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya kembali menggelar ajang balap jalanan di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Sabtu (28/1) yang dibuka oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Baca juga: Dispora DKI siap kolaborasi dan dukung implementasi DBON Kemenpora
Gelaran itu bertepatan dengan perayaan satu tahun ajang balap jalanan dan bertepatan dengan HUT Polda Metro Jaya ke-73. Setidaknya sebanyak 1.124 peserta dari seluruh Indonesia ikut andil dalam gelaran tersebut.
"Ini dapat menyiarkan kepada komunitas dan koleganya agar stop 'trek-trekan' dan blokir jalan umum. Mudah-mudahan semakin hari model balap liar yang mengganggu dan menyebabkan kecelakaan hingga kematian kepada generasi muda bisa kita kurangi," kata Fadil.