Pontianak (ANTARA) - Intensitas hujan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dalam beberapa hari ini yang tinggi mengakibatkan sejumlah desa dilanda banjir seperti di Desa Lumbang yang tidak jauh dari pusat kabupaten.

"Curah hujan tinggi dan faktor lainnya dalam beberapa hari ini mengakibatkan banjir. Hujan kemarin membuat ketinggian air di jalan jadi 60 centimeter. Air juga sudah masuk ke rumah warga. Kondisi yang banjir saat ini sudah ketujuh kalinya dalam tiga bulan terakhir," ujar warga Desa Lumbang, Doyok saat dihubungi di Sambas, Senin.

Sementara itu, Kepala Dusun Penyengat di Lumbang, Rahman mengatakan bahwa Desa Lumbang daerah rentan akan banjir. Jika curah hujan tinggi dan air pasang maka warga akan bersiap siap menghadapi banjir.

"Apalagi saat ini keadaan di hulu sungai kondisi hutan sudah sangat menipis sehingga jika hujan terjadi di hulu air begitu cepat turun ke hilir sungai atau permukiman yang membuat kondisi banjir di pemukiman semakin tinggi," papar dia.

Baca juga: Bupati Sambas imbau masyarakat waspada bencana banjir

Baca juga: Sebanyak 51 desa di Sambas Kalbar terendam banjir


Ia berharap dengan kondisi yang ada diharapkan bisa menjadi perhatian bagi semua pihak terutama Pemda Sambas karena jarak Lumbang dengan pusat pemerintahan tidak begitu jauh.

"Normalisasi sungai menggunakan alat berat sangat diharapkan oleh kami. Setidak nya ada langkah untuk berusaha mengurangi faktor penyebab banjir di desa kami karena kondisi Sungai Lumbang saat ini tidak berfungsi sebagai mana mestinya, dengan keadaan yg sudah penuh ditumbuhi rumput dan semak," jelas dia.

Saat ini Pemkab Sambas melalui BPBD tengah melakukan pendataan daerah mana saja yang terdampak banjir.

Pada hari pertama banjir, Ahad (28/1/2023) Bupati Sambas Satono bersama Kapolres Sambas, AKBP Sugiyatmo, Dandim 1208 Sambas, Letkol Inf Dadang Armada Sari dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas Fery Madagaskar meninjau banjir di Desa Merabuan, Kecamatan Tangaran untuk memastikan kondisi banjir di lapangan.

Dalam kesempatan itu bupati menyalurkan bantuan pangan kepada masyarakat terdampak banjir.

Satono mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi bencana banjir karena saat ini debit air naik akibat hujan yang terus-menerus turun di sejumlah wilayah di Kabupaten Sambas.

"Saya imbau masyarakat untuk waspada terhadap perubahan cuaca dan debit air yang terus meningkat. Saya juga mengingatkan masyarakat setempat yang rumahnya terendam banjir agar memperhatikan kelistrikan di sekitar lingkungan masing-masing sebab bisa menimbulkan bahaya tersetrum aliran listrik jika tidak dimatikan," ujarnya.*

Baca juga: Tiga kecamatan di Kabupaten Sambas terendam banjir

Baca juga: Hujan deras di Sambas sebabkan sejumlah lokasi banjir