Pekanbaru (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara V mengakselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR) dalam rangka meningkatkan produktivitas komoditas andalan ekspor tersebut.


Chief Executive Officer (CEO) PTPN V Jatmiko Santosa di Pekanbaru, Ahad, mengaku sangat beruntung dengan ditempatkannya Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah sebagai komisaris PT Perkebunan Nusantara V.




Menurutnya, penunjukan Andi sebagai komisaris di anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara membuat program kemitraan dan peremajaan sawit rakyat (PSR) berjalan progresif sepanjang tiga tahun terakhir. Hal ini diyakini juga akan memberi pengaruh positif dalam mengakselerasi peremajaan sawit petani kecil sesuai target yang ditetapkan pemerintah.




"Ini merupakan dukungan nyata luar biasa dari pemegang saham kepada PTPN V. Pak Andi Nur Alamsyah dengan segudang pengalaman di bidang perkebunan akan berkontribusi besar dalam program PSR yang kita jalankan tiga tahun terakhir," kata Jatmiko.




Ia mengakui bahwa saat ini cukup banyak tantangan untuk mencapai target peremajaan sawit pemerintah. Mulai dari persoalan status kawasan yang mendera lahan petani sawit hingga syarat pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).




Untuk itu, dia berharap keberadaan Dirjen Perkebunan dalam jajaran komisaris anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara, membuat pihaknya dapat melihat dan bersentuhan lebih intens dengan petani sawit.




"Kita akan memanfaatkan momentum ini untuk memberikan banyak informasi yang dapat mengurai persoalan yang selama ini mendera petani untuk melaksanakan peremajaan sawit," tuturnya.




Jatmiko mengakui bahwa saat ini terdapat disparitas produktivitas yang tinggi antara perkebunan perusahaan dan rakyat. Bagi PTPN V yang berkantor pusat di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, persoalan disparitas antara kebun rakyat dan perusahaan berhasil dipangkas.




Saat ini, 9.000 hektare lahan petani mitra PTPN V yang telah mengikuti program PSR dengan pola manajemen tunggal berhasil mengantongi produktivitas hingga 26 ton per hektare atau jauh di atas rerata nasional 19 ton per hektare.




Sebelumnya, dalam kunjungan kerja perdananya sebagai komisaris di Riau, Andi turun ke lapangan dan bertemu dengan para petani mitra PTPN V.




Ia mengaku takjub dengan keberhasilan program PSR PTPN V karena tanaman muda yang diremajakan pada tahun 2020 di KUD Tunas Muda, Kabupaten Siak, tumbuh subur dan segera memasuki masa panen dalam waktu dekat.




"Tanaman yang diremajakan tumbuh sangat baik. Ini adalah bukti nyata keberhasilan program PSR PTPN V yang diikuti petani sawit kecil," kata Andi.