Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah meyakini Presiden Joko Widodo mampu membawa Indonesia sebagai Ketua Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di tengah kondisi dunia yang tengah bergolak saat ini.

“Memang kondisi saat ini tidaklah mudah. Namun Indonesia akan mengupayakan yang terbaik di saat memimpin ASEAN di tahun 2023. ASEAN yang stabil dan berkemakmuran akan dengan sendirinya berkontribusi bagi perdamaian dan pertumbuhan ekonomi di Indo Pasifik,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Teuku berpendapat Indonesia akan berupaya secara optimal dalam memberikan kontribusinya terhadap beberapa isu-isu strategis, sembari menguatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN.

“Kalau berangkat dari tema, Indonesia ingin memastikan ASEAN bisa tetap mengambil peran di berbagai isu strategis di kawasan, seraya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara,” jelasnya.

Dia meyakini di tengah banyaknya ketidakpastian global saat ini, Indonesia pasti akan melakukan yang terbaik dan menjalankan peran kepemimpinan, seperti yang Presiden RI sudah tunjukkan saat memimpin G20.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan tidak mudah bagi Indonesia untuk menjadi Ketua Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun ini di tengah kondisi dunia yang tengah bergolak.

"Kita telah menjalankan presidensi G20 dengan baik, dan tahun ini Indonesia menjadi Ketua ASEAN di tengah-tengah situasi global yang sangat tidak mudah," ucap Presiden dalam pembukaan kegiatan Kick Off Keketuaan ASEAN-Indonesia 2023 yang digelar di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (29/1).

Presiden Jokowi berpandangan, saat ini Indonesia menjadi ketua ASEAN di tengah situasi krisis ekonomi, energi, pangan, dan peperangan antara Ukraina dan Rusia.

Jokowi meyakini ASEAN masih diperlukan dan relevan bagi rakyat, kawasan, dan dunia. Selain itu, dia berharap ASEAN terus memberikan sumbangsih bagi perdamaian dan stabilitas serta perekonomian di Indo-Pasifik.

"Bahwa ASEAN akan terus dapat menjaga pertumbuhan ekonomi dan ASEAN matters, epicentrum of growth," kata Presiden Jokowi.