Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin mengatakan Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan dan Kota Dumai merupakan empat daerah yang berkontribusi menurunkan prevalensi tengkes di Riau pada tahun 2022.
"Terima kasih kepada pemerintah kabupaten/kota di Riau yang telah bekerja keras menurunkan angka stunting dan petugas di puskesmas yang menjadi garda terdepan dalam penanganan tengkes," kata Zainal Arifin dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu.
Ia mengatakan Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2021 memiliki angka prevalensi tengkes sebesar 29,7 kemudian turun menjadi 14,7 persen tahun 2022.
Berikut Kabupaten Bengkalis dari 21,9 persen tahun 2021 menjadi 8,4 persen tahun 2022, Kabupaten Pelalawan dari 21,2 persen tahun 2021 menjadi 11,2 persen tahun 2022, Kota Dumai dari 23,0 persen tahun 2021 menjadi 12,8 persen tahun 2022.
"Empat daerah itu berkontribusi menurunkan prevalensi tengkes Riau dan berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 prevalensi stunting di Provinsi Riau sebesar 17,0 persen turun dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 22,3 persen," katanya.
Baca juga: BKKBN Riau optimistis turunkan stunting menjadi 14 persen pada 2024
Baca juga: Gubernur: Prevalensi stunting Riau turun 4,4 persen
Secara nasional, katanya, Riau juga berhasil mencatat penurunan angka stunting signifikan di sepanjang tahun 2022 atau tercatat dalam setahun (2021-2022) terjadi penurunan angka stunting di Riau hingga sebesar 5,3 persen.
Dengan demikian, kata Zainal lagi, Riau hanya perlu mengejar penurunan sekitar 3 persen lagi untuk mencapai target penurunan stunting nasional di angka 14 persen itu.
Sementara itu capaian penurunan prevalensi tengkes tahun 2021 ke 2022 di Riau cukup besar yakni 5,3 persen sedangkan capaian tahun sebelumnya 2020 ke 2021 hanya sebesar 1,7 persen itu.
"Dengan demikian, Riau berada di posisi ketiga secara nasional yang mencatatkan keberhasilan penurunan stunting dalam angka besar Sedangkan provinsi dengan penurunan stunting tertinggi yakni Kalimantan Selatan di posisi pertama dengan angka penurunan sebesar 6,2 persen," katanya.
Selanjutnya Kalimantan Utara dan Sumatera Selatan yang mencatatkan angka penurunan sama sebesar 5,4 persen, dan Riau dengan angka penurunan sebesar 5,3 persen.
"Karena itu pada Februari 2023, pihaknya akan melakukan rapat bersama dinas kabupaten/kota untuk membuat komitmen dan mencari tahu apa saja yang dibutuhkan kabupaten/kota untuk penurunan prevalensi tengkes," kata Zainal.
Berdasarkan data profil prevalensi balita stunting di Riau sesuai SSGI 2021 per kabupaten dan kota yakni Kabupaten Kabupaten Inhil 28,4, Kabupaten Rohul 25,8, Kabupaten Kampar 25,7, Kabupaten Inhil 23,6,
Kabupaten Kepulauan Meranti 23,3, Kuansing 22,4, dan Provinsi Riau 22,3.
Berikutnya prevalensi balita tengkes Kabupaten Siak 19,0, serta Kota Pekanbaru 11,4.
Baca juga: BKKBN Riau giatkan pelayanan KB gratis serentak awal 2023
Baca juga: BKKBN tawarkan tujuh paket pilihan turunkan stunting
Dinkes: Empat daerah berkontribusi turunkan prevalensi tengkes di Riau
28 Januari 2023 20:58 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin. Antara.
Pewarta: Frislidia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023
Tags: