Medan (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mendukung peluncuran program pemuda bela negara dalam membina perilaku dan mental generasi muda di Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara.

"Saya menilai program ini inisiatif yang luar biasa dari Pak Bobby. Ini suatu pemikiran kreatif yang membantu pertahanan negara secara keseluruhan," kata Prabowo ketika meluncurkan program pemuda bela negara, di Graha Pelindo Satu, Belawan, Medan, Sumut, Sabtu.

Menhan mengaku generasi muda merupakan masa depan bangsa Indonesia, sehingga jangan sampai dirusak oleh narkoba maupun perilaku kriminalitas.

Prabowo menyebut anak-anak di Indonesia yang sudah terkena narkoba dewasa ini sekitar lima juta jiwa atau lebih besar dari jumlah penduduk Singapura.

"Bayangkan kalau seluruh penduduk dalam satu negara pecandu narkoba, maka dia tidak lagi produktif," kata dia pula.

Menhan melanjutkan para generasi muda, khususnya di kawasan Medan bagian utara harus mendapat penggemblengan, seperti wawasan kebangsaan, mental dan ideologi fisik.

"Mereka disiapkan bagi yang mau masuk tentara, kepolisian, APDN (akademi pemerintahan dalam negeri), imigrasi, bea cukai dan sebagainya. Jadi mereka ini dibina dan disiapkan," kata Prabowo.

Mantan Danjen Kopassus ini juga menyebutkan terkadang generasi muda di Indonesia perlu mendapat pembinaan terlebih dahulu, karena bila langsung ikuti tes penerimaan cenderung tidak siap.

Menhan meminta kepala daerah baik gubernur, bupati, dan wali kota di Indonesia melakukan langkah serupa bagi generasi muda di daerahnya, khususnya mengantisipasi aksi tawuran.

"Mudah-mudahan wali kota lain, bupati lain ikut langkah seperti ini. Ini sangat mendukung kita dalam pembangunan semangat bela negara," ujar Prabowo.

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku pemakaian narkoba di daerah yang dipimpinnya penyumbang terbesar bagi Sumut, dan provinsi ini peringkat pertama pemakai narkoba di Indonesia.

"Jadi saya pikir-pikir Kota Medan adalah pengguna kasus narkoba di Indonesia. Kalau kita kerucut lagi dengan tingkat kecamatan ada di Medan bagian utara pemakai narkoba paling besar," katanya lagi.

Pemkot Medan telah membuat beberapa program, termasuk pemberdayaan manusia untuk mengatasi persoalan narkoba dan ekonomi di kawasan Medan bagian utara.

Wali kota menyebut dari total APBD Kota Medan sebesar Rp7,8 triliun, di antaranya lebih Rp800 miliar diperuntukkan sejumlah program bagi Medan paling utara saja.

Oleh karenanya melalui program pemuda bela negara Pemkot Medan memberi kesempatan kepada 50 sampai 100 orang bagi pemuda di Medan bagian utara untuk dilatih dan dibina.

"Mudah-mudahan pelatihan ini memudahkan anak-anak kita untuk mempersiapkan fisik, mental dan ilmu pengetahuan untuk bisa menjadi prajurit TNI," katanya pula.

Namun jika tidak menjadi prajurit TNI, paling tidak sudah memiliki fisik dan mental serta semangat seperti TNI yang justru menularkan ke generasi muda lainnya, kata Bobby.
Baca juga: Menkopolhukam tutup seminar "pemuda dan bela negara" di UIN Sunan Kalijaga
Baca juga: Gubernur Bengkulu: Para pemuda harus jaga persatuan dan kesatuan NKRI