Helsinki (ANTARA) - Sebuah kebun binatang di Finlandia mengatakan pada Jumat pihaknya bersiap mengembalikan dua panda raksasa yang dipinjam dari China karena tidak sanggup lagi memeliharanya.

Kebun binatang swasta bernama Ahtari Zoo itu sedang mengalami kesulitan keuangan karena tumpukan utang selama pandemi.

Kedua panda itu, Lumi dan Pyry, dibawa ke Finlandia pada Januari 2018, sembilan bulan setelah Presiden China Xi Jinping mengunjungi negara Nordik itu dan menekan perjanjian tentang perlindungan hewan tersebut.

Pemerintah Finlandia, yang memberikan bantuan satu kali senilai 200 ribu euro (sekitar Rp3,25 miliar) pada 2021, menolak pengajuan dana hibah sebesar 5 juta euro (sekitar Rp81,35 miliar).

Keputusan tersebut diambil setelah sejumlah anggota parlemen menyoroti nilai hibah itu, yang lebih tinggi daripada anggaran untuk perlindungan beberapa spesies yang terancam punah di Finlandia.

Kementerian Luar Negeri Finlandia mengatakan telah membentuk kelompok kerja untuk mencari solusi.

Namun, kementerian itu mengatakan tidak ada kepastian apakah solusi akan ditemukan.

Baca juga: Sepasang panda raksasa kembali ke China setelah dua dekade di AS

"Jika panda-panda itu dipulangkan, kami yakin China akan mengerti bahwa itu adalah keputusan bisnis perusahaan swasta yang mengalami kesulitan finansial," kata juru bicara Kemlu Finlandia.

"Kami tidak yakin hal ini akan berdampak pada hubungan Finlandia dan China," katanya, menambahkan.

Jadi tidaknya kedua panda itu dikembalikan akan diputuskan pada 28 Februari, kata Ahtari Zoo.

Panda raksasa (giant panda) digolongkan sebagai spesies rentan karena habitat aslinya di pegunungan China barat daya terancam oleh deforestasi.

Diplomasi panda di masa China modern dimulai setidaknya pada 1972 ketika negara itu menyumbang dua panda raksasa ke Amerika Serikat.

Sumber: Reuters

Baca juga: Panda raksasa Eimei jadi utusan persahabatan China dan Jepang