Markas PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat menuding media sosial dan para pengiklan di platform "terlibat" dalam mendorong ekstremisme, termasuk rasisme, antisemitisme, anti-Islam dan xenofobia.
"Mereka adalah katalis yang digerakkan oleh keuntungan untuk mendorong ekstremisme dari pinggir ke arus utama," kata Guterres saat berpidato untuk Hari Peringatan Holokaus Internasional.
"Dengan menggunakan algoritma yang menguatkan kebencian agar pengguna terus menatap layar mereka, platform-platform media sosial terlibat. Begitu pula para pengiklan yang menyubsidi model bisnis ini," kata dia.
Baca juga: Din Syamsuddin sebut ujaran kebencian lahir dari rasa ketakutan
Guterres telah lama menyatakan keprihatinannya tentang kekuatan perusahaan-perusahaan media sosial.
Dia juga telah menyerukan adanya regulasi yang memperjelas tanggung jawab dan meningkatkan transparansi.
Dia pun mengimbau perusahaan-perusahaan itu, dan juga para pemerintah untuk "menghentikan kebencian".
"Kita tahu betapa mudahnya ujaran kebencian menjadi kejahatan kebencian, bagaimana kekerasan verbal berubah menjadi kekerasan fisik…" kata Guterres.
Sumber: Reuters
Baca juga: Penyintas Holokaus PDII terbunuh di perang Ukraina
Sekjen PBB: Media sosial dan pengiklan ikut menyuburkan kebencian
28 Januari 2023 00:28 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres. ANTARA/Xinhua.
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2023
Tags: