Manado (ANTARA) - Satuan Brimob Polda Sulawesi Utara (Sulut) menurunkan personel sebanyak sembilan tim untuk penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Manado, Jumat.

Dansat Brimob Polda Sulut Kombes Pol Brury Soekotjo Adhyakso Putro mengatakan ada sembilan tim yang disebar ke berbagai titik lokasi bencana.

"Kita menurunkan sebanyak sembilan tim, dimana masing-masing tim beranggotakan 10 hingga 20 orang beserta perlengkapan peralatan SAR untuk membantu mengevakuasi korban bencana," katanya, yang memimpin langsung evakuasi warga di Kelurahan Paniki Dua, Kecamatan Mapanget.

Beberapa lokasi itu adalah Kelurahan Paniki Dua, Kelurahan Dendengan Luar, Jalan Ringroad, Kelurahan Kairagi, Kelurahan Paniki Satu, Kelurahan Kombos, Kecamatan Tuminting, Kelurahan Wawonasa, Kelurahan Paal 4.

Baca juga: Prajurit TNI Kodam XIII/Merdeka evakuasi korban banjir di Manado

Baca juga: Lanud Sam Ratulangi Manado bantu evakuasi warga di bantaran sungai


"Tim SAR Detasemen Gegana melaksanakan evakuasi ibu dan bayi yang terjebak banjir di lorong Bosowa Kairagi, kondisi ibu dan bayi dalam keadaan sehat. Personel juga melaksanakan evakuasi masyarakat dan kendaraan yang terjebak banjir akibat luapan air sungai di Jembatan Kilu Jalan A. A. Maramis Paniki Dua dan di Dendengan Luar," katanya.

Ia menambahkan, tim juga melakukan evakuasi pohon tumbang di sejumlah lokasi di Kota Manado.

"Personel juga melakukan evakuasi sejumlah pohon tumbang yang terjadi di beberapa lokasi di Kota Manado, yaitu di Jalan Kairagi, di Paal 4 dan di Jalan Pandu-Adipura," katanya.

Ia berharap cuaca ekstrem cepat berlalu, namun demikian pihaknya tetap menyiagakan personel untuk siaga membantu penanggulangan bencana.

"Pasukan Brimob Polda Sulut siaga setiap saat jika dibutuhkan sewaktu-waktu untuk membantu melakukan penanggulangan bencana," katanya.*

Baca juga: Dokkes Polda Sulut turunkan tim tangani korban banjir-longsor Manado

Baca juga: BNPB: Satu orang meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Manado