Bandung (ANTARA) -
Kepolisian Daerah Jawa Barat memastikan bertindak transparan dalam penyelidikan dan pengungkapan kasus dugaan tabrak lari yang mengakibatkan seorang mahasiswi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo di Bandung, Jumat, mengatakan polisi hingga kini belum memastikan mobil yang terlibat tabrak lari dengan mahasiswi itu dan terus mendalami kasus tersebut.

"Kecelakaan yang terjadi di Cianjur pada Jumat pekan lalu ini betul-betul jadi atensi kita untuk kita ungkap, tidak ada hal-hal proses penyidikan atau penyelidikan yang akan kita tutup-tutupi ke publik," kata Ibrahim.

Ia mengatakan polisi belum bisa menentukan secara pasti mobil yang menabrak mahasiswi bernama Selvi Amalia itu, meskipun Polres Cianjur menduga mobil yang terlibat kecelakaan itu bermerek Audi.

"Beberapa data atau informasi akan kita klarifikasi kembali untuk memastikan kendaraan yang menabrak mahasiswi itu," kata Ibrahim.

Kabid Humas menambahkan polisi akan memeriksa seluruh kendaraan yang diduga terlibat dalam kecelakaan itu, termasuk mobil angkutan kota yang berada dalam rangkaian peristiwa.

Polisi masih memburu pemilik sedan mewah yang diduga menabrak mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Suryakancana Cianjur bernama Selvi Amelia Nuraeni di Jalan Raya Bandung-Cianjur beberapa waktu lalu hingga korban meninggal dunia.

Kapolres Cianjur Ajun Komisaris Besar Polisi Doni Hermawan pada kesempatan sebelumnya menegaskan mobil sedan mewah yang diduga menabrak korban langsung melarikan diri. Mobil itu bukan rombongan kendaraan polisi yang saat itu sama-sama melintas di tempat kejadian.

"Mobil yang melindas Selvi itu mobil sedan warna hitam merek Audi tipe A8, mobil tersebut tidak masuk dalam iring-iringan kendaraan polisi. Kami mendapatkan keterangan dari saksi mata dan hasil rekaman CCTV di sejumlah titik," kata Doni di Cianjur, Rabu (25/1).