Bangli, Bali (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ikut membantu mencegah dan menurunkan stunting di Desa Selulung Kintamani, Kabupaten Bangli, Propinsi Bali. Bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Warmadewa, dalam rangka Program Kemitraan Pendampingan Penanggulangan Stunting, Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Dr Ir Marsudi Wahyu Kisworo, IPU, melaksanakan kunjungan di Kabupaten Bangli yang dipusatkan di Kantor Desa Selulung Kintamani, Kamis (26/1), demikian siaran pers Diskominfo Bangli, Jumat.
Kunjungan diterima langsung oleh Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, didampingi Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, yang juga selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bangli, Deputi Badan Riset dan Inovasi Daerah Dr Yovi, Dekan FKIK Universitas Warmadewa dr IGN Anom Murdana, SpFK OPD terkait di lingkungan Pemkab Bangli, Camat Kintamani, masyarakat setempat serta undangan lainnya.
Baca juga: Indonesia bebas stunting bisa tercapai jika nutrisi 1000 HPK terpenuhi Dekan FKIK Universitas Warmadewa dr IGN Anom Murdana, SpFK dalam sambutannya menyampaikan, tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut adalah dalam rangka membantu penanggulangan stunting di Kabupaten Bangli, khususnya di Kecamatan Kintamani.
Selain program penurunan stunting, kegiatan juga dipadukan dengan promosi pariwisata dan hasil pertanian, mengingat Kintamani merupakan salah satu daerah pertanian dan tujuan wisata terbaik di Pulau Bali. Pihaknya berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kesehatan masyarakat serta pengembangan pariwisata di Kabupaten Bangli.
Selanjutnya Bupati Bangli dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada FKIK Universitas Warmadewa serta Badan Riset dan Investasi Nasional yang telah bersinergi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Bupati menjelaskan, Bangli merupakan Kebupaten yang berada du tengah pulau Bali, dan satu- satunya Daerah yang tidak memiliki garis pantai, namun Bangli memiliki potensi alam dan budaya yang adiluhung dan sumber air yang mampu mengaliri beberapa Kabupaten di Provinsi Bali.
Baca juga: Presiden tekankan pentingnya pencegahan stunting sejak masa pra-nikah Bupati Sedana Arta menambahkan, dalam kepemimpinanya Bangli telah melaksanakan berbagai lompatan pembangunan, yang meliputi pembangunan infrastruktur, pembangunan Fasilitas kesehatan dan pengembangan penunjang pariwisata serta dengan slogan "Melompat Lebih Tinggi" Sedana Arta mengajak masyarakat untuk tidak lagi berfikiran miskin, masyarakat Bangli harus jengah dalam membangun daerahnya.
Terkait permasalahan stunting Sedana Arta mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bangli telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting yang didalamnya melibatkan beberapa OPD terkait di lingkungan Pemkab Bangli, serta menjalin sinergisitas dengan desa dan kelurahan, yang nantinya diharapkan mampu bersinergi dalam menyosialisasikan program pemerintah dalam rangka penurunan angka stunting kepada seluruh masyarakat Bangli.
Baca juga: Kepala BKKBN anjurkan konsumsi telur untuk cegah stunting pada anak Pihaknya berharap Pemerintah pusat agar selalu mendukung dan membantu Kabupaten Bangli dalam rangka penurunan angka stunting, demi terciptanya kehidupan masyarakat Bangli yang sehat dan bahagia.
Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Marsudi Wahyu Kisworo dalam arahannya menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk implementasi kerjasama antara Pemerintah Pusat, FKIK Universitas Warmadewa, Pemerintah Daerah dan dunia usaha dalam rangka menangani permasalahan stunting yang nantinya kegiatan ini bisa direflikasi dan menjadi contoh bagi daerah yang lain bukan hanya di Bali, tetapi di seluruh Indonesia, dengan cara penanganan yang sistematis dan lebih ilmiah agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
Pihaknya menambahkan, permasalahan stunting bukan hanya tentang permasalahan makanan saja tetapi banyak hal yang harus kita perhatikan, seperti remaja yang harus kita didik bagaimana cara mengasuh anak, gisi ibu hamil, sampai pada kelahiran anak. Dan itu melibatkan beberapa aspek seperti budaya, pendidikan dan ekonomi masyarakat.
Terpilihnya Bangli sebagai lokasi kunjungan, karena Kabupaten Bangli memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang pertanian dan pariwisata yang nantinya dapat didayagunakan untuk mengatasi stunting serta dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat.