Jakarta (ANTARA) - SMK Model PGRI 1 Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menyiapkan 100 kafe kontainer dalam rangka memberikan dukungan terhadap pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sekitar.

Kegiatan tersebut sekaligus menjadi bagian dari implementasi pembelajaran berbasis proyek atau project based learning dan pengajaran berbasis industri atau teaching factory bagi para peserta didik.

“Semua proses pembuatannya termasuk desain dikerjakan oleh para siswa sedangkan pembuatan kafe kontainer dilakukan di workshop SMK Model yang berlokasi di Nglames, Kecamatan Madiun,” kata Kepala SMK Model PGRI 1 Mejayan Sampun Hadam dalam keterangan resmi Kemendikbudristek di Jakarta, Jumat.

Kafe kontainer yang merupakan bagian dari gerakan SMK Mitra Desa dan Penggerak UMKM oleh SMK Model PGRI 1 Mejayan bersama Pemerintah Kabupaten Madiun ini nantinya akan ditempatkan di seluruh desa serta pondok pesantren di Kabupaten Madiun.

Sampun mengatakan 100 kafe kontainer ini merupakan tahap awal dari rencana pembuatan 200 kafe kontainer dan hasil kerja sama dengan sejumlah mitra industri dari INKA Group serta Unicharm, Maspion Grup, Unilever dan sebagainya.

Kafe kontainer tersebut pada dasarnya merupakan kontainer yang dimodifikasi menjadi sebuah kafe dan tempat usaha serta dirancang agar nyaman sebagai tempat nongkrong layaknya kafe.

Baca juga: Kemendikbudristek: Pendidikan vokasi suplai SDM andal dan kompeten

Baca juga: Kemendikbudristek dorong peningkatan kolaborasi pendidikan vokasi


Nantinya di kafe itu sekaligus menjadi tempat usaha untuk memajang dan memasarkan produk-produk UMKM binaan SMK Model PGRI 1 Mejayan yang dikembangkan dan di-rebranding oleh para siswa.

Sampun menuturkan keterlibatan industri dan UMKM sangat penting bagi SMK Model PGRI 1 Mejayan dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berdaya saing dengan penguasaan project based learning atau passport skills serta pendidikan kecakapan hidup atau life skils education.

Menurutnya, apabila kolaborasi antara industri dan SMK Model berjalan dengan baik maka visi SMK Model akan tercapai yakni menyiapkan SDM unggul, meningkatkan daya saing produk dalam negeri dan berkontribusi memulihkan ekonomi nasional.

“Saat ini SMK Model juga bermitra dengan UMKM sebagai upaya sinergi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ujar Sampun.

Sinergi tersebut diwujudkan dalam kegiatan pembinaan UMKM yang dilakukan oleh tim dari SMK yang mendapatkan bantuan program SMK Pusat Keunggulan (PK) ini.

Pembinaan dilakukan dalam menciptakan produk unggulan berbasis potensi lokal, penyediaan alat-alat untuk mendukung kegiatan produksi UMKM, pelatihan marketing berbasis digital hingga rebranding.

Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wardani Sugiyanto mengatakan bahwa langkah SMK Model PGRI 1 Mejayan merupakan upaya konkret untuk melakukan perubahan baik dari sisi pendidikan dan ekonomi.

“Ini adalah contoh yang patut untuk diakui dan diapresiasi demi vokasi yang lebih baik,” tegas Wardani.

Baca juga: Pendidikan vokasi didorong untuk jawab kebutuhan zaman

Baca juga: Program SMK Pusat Keunggulan Pemadanan Dukungan gandeng 349 industri