Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia (Perjakbi) atau atau Indonesia Workspace & Digital Startup Accelerator Association membidik potensi tren virtual office (kantor virtual) di tengah tantangan yang dihadapi bidang usaha tersebut di tengah resesi ekonomi pada tahun 2023 ini.

Ketua Perjakbi Anthony Leong mengatakan tren virtual office dan serviced office (kantor pribadi) dengan ukuran lebih kecil menjadi solusi bagi para pengusaha yang ingin berefisiensi dari kantornya yang besar ke serviced office dengan ukuran yang kecil atau bagi startup dan UMKM untuk bekerja dan berkarya.

"Virtual office dan juga layanan serviced office (kantor private berukuran kecil) menjadi pilihan bagi para pengusaha pemula, startup dan UMKM dan menjadi tren saat ini dan ke depannya, karena cukup fleksibel dalam menggunakan berbagai fasilitas yang ada di dalamnya dan efisien," katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Anthony mengatakan ekosistem kantor virtual dan kantor pribadi berukuran kecil memiliki harga yang cukup terjangkau, sehingga dapat menjadi solusi dan alternatif bagi para pengusaha yang akan melakukan efisiensi biaya ruang kantor pada tahun 2023.

Menurutnya, jasa penyewaan ruang kantor khususnya di wilayah Jakarta dan kota-kota besar lainnya, semakin meredup karena banyaknya penyewa kantor yang tidak memperpanjang lagi kontraknya di tahun 2023.

Pada saat yang sama, sejumlah proyek gedung dan perkantoran telah selesai dibangun sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi para pengusaha properti khususnya jasa penyewaan kantor atau gedung.

"Perjakbi saat ini membuka peluang kepada semua pemilik gedung di Jakarta, agar dapat mengoptimalisasikan ruang gedungnya sebagai virtual office dan serviced office sebagai inkubator startup dan UMKM dan menjadi alternatif bagi pengusaha yang ingin efisiensi dari kantor kecil ke kantor yang lebih kecil," ungkapnya.

Anthony menambahkan Perjakbi saat ini juga telah bekerjasama dengan IPB dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk membangun pusat inkubasi usaha, yang di dalamnya memberikan fasilitas seperti co-working, virtual office, serviced office, hingga layanan perbankan untuk modal usaha. Dengan demikian, ekosistem tersebut mampu memberikan nilai tambah bagi para pengusaha.

"Kita membuka peluang berkolaborasi dengan pihak gedung di kota besar untuk optimalisasi asetnya agar tidak idle (menganggur). Saat ini dengan adanya isu resesi, semua orang khawatir, apalagi bagi pengusaha operator perkantoran di Jakarta, khawatir dengan berpindahnya ibu kota ke Kaltim, sehingga hanya pengusaha yang inovatif dan berdaya juang tinggi yang akan menang di tahun 2023 dan ke depannya," kata Ketua Hipmi Digital Academy itu.

Baca juga: Bappenas: Perkantoran IKN dibangun dengan konsep "Kantor Bersama"
Baca juga: Erick: Kantor bersama BRI, Pegadaian, PNM bermanfaat bagi nasabah
Baca juga: Menkop UKM akan bentuk kantor bersama untuk dukung ekspor UMKM