Tarakan, Kaltara (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Devi Ika Indriarti mengatakan saat ini stok vaksin COVID-19 untuk booster (penguat) kedua di daerah itu terbatas.

"Booster kedua dimulai pada 24 Januari 2023 untuk usia 18 tahun ke atas. Namun distribusi terbatas dimana untuk Pfizer itu cuma 59 vial," kata Devi di Tarakan, Kamis.

Stok yang terbatas tersebut saat ini digunakan untuk pelayanan di Klinik Polres Tarakan, dan penggunaannya bukan hanya untuk vaksin penguat dua saja.

Vaksin Pfizer yang ada tersebut juga digunakan untuk vaksin dosis satu dan dosis dua serta vaksin penguat pertama.

Selain vaksin Pfizer, Dinkes Kota Tarakan juga memiliki persediaan vaksin Indovac sekitar 100 vial. Namun Indovac digunakan untuk vaksin penguat, hanya mereka yang menggunakan vaksin Sinovac pada dosis pertama dan kedua.

Baca juga: Kementerian Sosial telusuri dugaan eksploitasi anak di Tarakan

Baca juga: Mensos Risma dorong KPM PKH Tarakan miliki kapasitas keuangan lebih


"Booster kedua ini untuk usia 18 tahun ke atas, dimana jarak, booster pertama dan kedua minimal enam bulan. Masyarakat harus antre karena vaksinnya terbatas," kata Devi.

Jumlah warga sasaran vaksinasi COVID-19 di Tarakan sebanyak 212.363 orang. Warga yang sudah divaksin untuk dosis pertama sebanyak 186.205 orang atau 87,68 persen, dosis kedua sebanyak 161.961 orang atau 76,27 persen dan vaksin penguat pertama sebanyak 28,92 persen.

Sedangkan sasaran vaksin untuk sumber daya manusia bidang kesehatan di Tarakan sebanyak 2.273 orang, mereka yang mendapat vaksin penguat pertama sebanyak 2.715 orang atau 119,45 persen dan vaksin penguat kedua sebanyak 1.371 orang atau 60,32 persen.

Baca juga: PEP Tarakan berdayakan kelompok difabel lewat usaha binaan Kubedistik

Baca juga: Dinkes Tarakan kirim obat sirop anak gagal ginjal meninggal