Wellington (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Selandia Baru yang baru dilantik, Chris Hipkins, pada Rabu (25/1) mengatakan akan bertekad mengatasi "pandemi inflasi" sebagai prioritas utamanya.

"Isu-isu terkait sumber pendapatan utama yang paling dikhawatirkan oleh warga Selandia Baru harus ditangani," kata Hipkins dalam konferensi pers usai menghadiri rapat kabinet pertamanya sebagai perdana menteri.

Hipkins dilantik sebagai perdana menteri Selandia Baru pada Rabu, menggantikan PM sebelumnya, yakni Jacinda Ardern, yang secara resmi mengajukan pengunduran dirinya.

Upacara pengambilan sumpah yang digelar di Gedung Pemerintah Selandia Baru itu secara resmi melantik Hipkins untuk menduduki jabatan tertinggi tersebut, serta melantik Carmel Sepuloni sebagai wakil perdana menteri.

"Angka inflasi yang tidak berubah sebesar 7,2 persen selama periode 12 bulan hingga Desember 2022, dirilis pada Rabu, menegaskan bahwa ini adalah 'fokus langsung yang tepat' bagi pemerintahan yang dipimpinnya," tutur Hipkins.

Tingkat inflasi tersebut jelas tidak berkelanjutan, ujar Hipkins, seraya menambahkan bahwa tekanan biaya hidup disebabkan oleh situasi perekonomian global.

Hipkins pun membandingkan angka inflasi 7,2 persen di Selandia Baru dengan 7,8 persen di Australia, 10,5 persen di Inggris, 10,3 persen dari rata-rata yang tercatat oleh Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD), dan 11,1 persen di Uni Eropa.
Sebagai perdana menteri, Hipkins akan berbicara dengan para pelaku bisnis di Auckland pada Kamis (26/1), dan isu kekurangan tenaga kerja secara global akan menjadi salah satu topik utama.


Hipkins akan merombak kabinet pekan depan. Selain menduduki jabatan kepemimpinan tertinggi, Hipkins sendiri akan menjabat sebagai menteri keamanan dan intelijen nasional Selandia Baru.

Mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis (19/1) lalu, Ardern berkata bahwa setelah lima setengah tahun memangku jabatan kepemimpinan tertinggi, dirinya tidak dapat melanjutkan untuk satu tahun atau satu periode lagi setelah mempertimbangkannya secara hati-hati.

Hipkins pada Selasa (24/1) menuturkan dia dan Ardern merenungkannya selama beberapa tahun terakhir, sekaligus menambahkan "ini momen yang pahit."

Pemilihan Umum Selandia Baru 2023 sendiri akan diadakan pada 14 Oktober 2023.