Lagos (ANTARA) - Fase pertama proyek kereta api ringan bertenaga listrik buatan China di negara bagian Lagos di barat daya Nigeria secara resmi dibuka untuk layanan pada hari Selasa, lapor Xinhua.
Dibangun oleh China Civil Engineering Construction Corporation (CCECC) sejak 2010, rel yang telah selesai dipasang pada proyek Jalur Biru Lagos Rail Mass Transit (LRMT) tahap pertama membentang sepanjang 13 km dan mencakup lima stasiun.
Proyek Jalur Biru LRMT merupakan infrastruktur jalur kereta pertama yang melintasi Okokomaiko, sebuah kawasan padat penduduk di bagian barat Lagos, dan Marina, sebuah kawasan bisnis di Pulau Lagos.
Berbicara dalam sebuah perjamuan yang digelar oleh pemerintah Negara Bagian Lagos sebelum upacara peresmian, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari menggambarkan proyek tersebut sebagai proyek "bersejarah."
Dia juga mengatakan bahwa jalur kereta itu akan mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi udara, serta meningkatkan kehidupan penduduk setempat.
Buhari juga menghadiri upacara penandatanganan kontrak oleh otoritas transportasi wilayah metropolitan Lagos dan CCECC untuk pembangunan proyek Jalur Biru LRMT tahap kedua.
Duta Besar China untuk Nigeria Cui Jianchun mengatakan penyelesaian tahap pertama proyek tersebut menunjukkan keharmonisan hubungan China-Nigeria.
"(Hubungan) ini merupakan sebuah jalur kecepatan, jalur keberlanjutan, jalur keharmonisan," kata Cui.
Kereta ringan baru tersebut akan memangkas waktu perjalanan, meningkatkan kualitas hidup warga, dan menjadikan Lagos sebagai salah satu kota besar paling tangguh di Afrika yang akan bersaing secara aktif dengan kota-kota lain di seluruh dunia, kata Gubernur Lagos Babajide Sanwo-Olu.
Stasiun Marina yang ikonis memiliki kapasitas untuk melayani sekitar 25.000 penumpang per jam, imbuh Sanwo-Olu.
Pembangunan tahap pertama dari proyek Jalur Biru Lagos dimulai pada Juli 2010 dan selesai pada Desember 2022.
Tahap pertama proyek kereta ringan buatan China diresmikan di Nigeria
26 Januari 2023 20:11 WIB
Foto Xinhua
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023
Tags: