Surabaya (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) fokus melakukan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika pada tahun 2023 melalui peningkatan ketahanan diri masyarakat.

"Meningkatkan ketahanan diri masyarakat untuk menolak narkotika sehingga masyarakat tidak mau menyalahgunakan ataupun terlibat dalam peredaran gelap barang haram tersebut," kata Deputi Pencegahan BNN Richard M. Nainggolan di sela Rapat Kerja Teknis BNN di Surabaya, Kamis.

Richard menjelaskan peningkatan ketahanan diri masyarakat dapat dimulai dengan peningkatan ketahanan diri keluarga. Dari situ nantinya diharapkan akan meningkatkan ketahanan diri remaja terhadap narkotika.

"Dari ketahanan keluarga dan juga meningkatkan ketahanan diri remaja termasuk teman sebaya. Ini sebagai pendukung untuk terwujudnya dan terciptanya ketahanan diri masyarakat untuk menolak narkotika," katanya.

BNN juga fokus melakukan pencegahan agar tidak ada lagi kasus penyalahgunaan narkotika yang melibatkan aparatur negara.

"Upaya pencegahan yang kita lakukan ya itu tadi, dengan meningkatkan ketahanan diri masyarakat. Tentunya untuk mencapai itu perlu ada pengetahuan, pemberian pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkotika. Masyarakat di sini termasuk aparatur negara," tambahnya.

Richard menyebut penyalahgunaan dan peredaran narkotika sebagai kejahatan luar biasa yang bisa menimpa siapa pun tanpa pandang bulu.

"Kalau namanya narkotika itu kan termasuk kejahatan yang luar biasa, luar biasa artinya dia juga terlibat semua pihak, termasuk wartawan juga, dosen dan semuanya. Jadi, memang narkotika ini tidak melihat dan sudah masuk ke semua lini," ujarnya.

Mengenai modus baru yang dipakai pengedar untuk mengedarkan narkotika, Richard menyebut modus seringkali berubah-ubah tergantung pelakunya. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi BNN dan aparat penegak hukum untuk bisa mengungkapnya.

"Yang pasti, berbicara narkotika itu sangat dinamis sehingga modus mereka itu akan berkembang terus. Begitu juga upaya pencegahan dan pemberantasan untuk melakukan juga tetap akan berkembang, termasuk juga hari ini bagaimana upaya untuk pencegahan. Selama ini kasus yang paling banyak diungkap adalah ganja, ekstasi dan sabu-sabu," katanya.