Kabid Humas Polda Papua Barat Komisaris Besar Polisi Adam Erwindi di Manokwari, Kamis, mengatakan Tim Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Papua intens melakukan pemantauan aktivitas penggunaan medsos untuk mengantisipasi penyebaran informasi hoaks.
Ia menjelaskan, penyebaran informasi hoaks perlu dicegah sedini mungkin karena ruang digital terbuka luas bagi penggunaan gadget android.
Selain patroli cyber, Polda Papua Barat juga membuka ruang pengaduan secara dalam jaringan bagi masyarakat apabila menemukan informasi yang bernuansa provokatif di medsos.
"Kami punya akun medsos, silahkan masyarakat tanya langsung jika temukan berita yang belum diketahui kebenarannya," jelas Adam.
Ia menuturkan, kepolisian di seluruh Indonesia telah bekerjasama dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam memantau aktivitas dunia maya.
Setiap laporan atau temuan berita hoaks pada medsos langsung ditindaklanjuti Tim Cyber Crime ke Kominfo untuk dicabut.
"Apakah itu layak dihapus oleh Kominfo atau kita langsung beri peringatan," ucap Adam.
Menurut Kabid Humas, perang terhadap informasi hoaks membutuhkan peran aktif dari seluruh elemen baik itu kepolisian, pemerintah daerah maupun masyarakat.
Pihaknya kerap memberikan edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat agar lebih bijak ketika berselancar dalam dunia maya.
Upaya tersebut bertujuan meningkatkan literasi digital bagi masyarakat di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
"Laporan dari Tim Cyber Crime kondisi kita masih landai, tapi pemantauan tetap kita tingkatkan," tegas Adam.
Selain patroli dunia maya, kata dia, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polres jajaran gencar melaksanakan pemetaan, edukasi dan sosialisasi.
Upaya itu merupakan komitmen Polri terhadap pelaksanaan Pemilu 2024 yang aman, lancar dan tertib di seluruh wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya.
"Bhabinkamtibmas di seluruh wilayah sudah kita kerahkan memberikan imbauan kamtibmas," ucap Adam.
Ia kemudian mengimbau masyarakat pengguna medsos untuk melakukan filter terhadap semua informasi yang diperoleh dari medsos.
Masyarakat harus lebih bijak menyimak narasi yang terkandung dalam sebuah informasi, terutama informasi yang belum valid.
"Mari kita bijak bermedia sosial dengan tidak ikutan menyebarkan informasi hoaks. Apalagi informasi dari luar daerah," tutur Adam Erwindi.