Kota Mojokerto, Jatim (ANTARA) - Wali Kota Mojokerto, Jawa Timur, Ika Puspitasari menyatakan bahwa ketahanan ekonomi masih menjadi prioritas pembangunan di Kota Mojokerto hingga tahun 2024.

“Ketahanan ekonomi ini bersumber pada rantai produksi pariwisata kemudian dikuatkan dengan ekonomi kreatif melalui beberapa fokus yaitu infrastruktur yang terintegrasi, dalam artian terhubung dari satu wilayah ke wilayah lainnya," katanya dalam Musrenbang di Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Rabu (25/1) 2023. Wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini menjelaskan, ketahanan ekonomi juga bersumber pada transformasi digital, dalam hal ini masyarakat tidak hanya berpartisipasi dalam pemberdayaan secara konvensional, tetapi juga dalam pemahaman dan implementasi dalam berbagai bidang kehidupan terutama ekonomi yang mengarah pada digitalisasi.


"Dan hal ini sudah berjalan sejak 3 tahun yang lalu, sudah ada ribuan UMKM yang mendapatkan pelantikan tentang bagaimana berdagang melalui E-Marketplace," katanya.
Bukan hanya itu, kata dia, dalam pelantikan tersebut juga membahas bagaimana cara membuat toko daring, bagaimana mendaftarkan diri melalui E-Katalog LKPP agar UMKM bisa mengikuti pengadaan barang dan jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah kota.

Dalam musrenbang tersebut juga dibahas tentang bagaimana cara menjaga stabilitas sosial politik yang merupakan tema kebijakan pada tahun 2024.

Hal ini dikarenakan pada tahun 2024 merupakan tahun demokrasi, yang mana dalam satu tahun terdapat dua kali pemilu.

Sementara arah kebijakan tahun 2024, yakni menguatkan ketahanan dan pemerataan ekonomi masyarakat dengan pengembangan rantai produksi pariwisata dan ekonomi kreatif melalui infrastruktur terintegrasi, transformasi digital, dan stabilitas sosial politik, demikian Ika Puspitasari.

Baca juga: Pemkot Mojokerto dan Ok Oce Ina Group sepakat pulihkan ekonomi

Baca juga: Pemkot Mojokerto perkuat wisata melalui festival kopi

Baca juga: Capaian SPM Kota Mojokerto terbaik se-Jatim

Baca juga: Pemkab Mojokerto dan UNICEF kerja sama tangani anak tidak sekolah