Natuna (ANTARA) - Dua rumah warga Midai dan Pulau Laut, Natuna, Provinsi Kepulauan Riau rusak diakibatkan oleh angin kencang dan tertimpa pohon tumbang.

"Ada satu buah rumah roboh tadi pagi sekitar jam 10, dampaknya rusak berat," kata Camat Midai, Edra di Natuna, Rabu.

Ia mengatakan, selain karena angin kencang, kondisi rumah warga tersebut juga diketahui sudah dalam kondisi lapuk.

"Bangunan sudah lapuk, ditambah angin kencang, tidak ada korban," katanya.

Ia juga mengatakan, pemerintah kecamatan saat ini masih melakukan koordinasi kepada pihak kelurahan setempat sebelum mengambil langkah untuk membantu korban.

"Rumah milik Jono warga Sabang Barat, sementara mengungsi ke rumah saudaranya," kata camat.

Ia juga mengatakan sejak pagi cuaca ekstrem terjadi di Pulau Midai tidak hanya mengakibatkan robohnya rumah warga namun juga banyaknya pohon tumbang.

"Karena di Midai cuaca hujan lebat dan angin kencang, banyak pohon kelapa yang tumbang," ujarnya.

Karena itu, Ia mengimbau warga untuk selalu waspada selama cuaca ekstrem masih berlangsung, baik warga yang tinggal di daratan maupun di wilayah pesisir pantai.

Selain itu, diketahui pula pada hari yang sama sebuah rumah warga kampung Air Bunga, Kecamatan Pulau Laut juga mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon kelapa.

Sementara, BMKG melalui surat imbauan kepada warga Natuna untuk selalu waspada karena cuaca ekstrim Tiga hari ke depan.

Dalam surat tersebut dinyatakan adanya siklonik di wilayah Kalimantan bagian barat serta penjalaran massa udara dingin dari wilayah Asia mendukung pertumbuhan awan konvektif di sekitar wilayah Kepulauan Natuna.

Kondisi tersebut mendukung peluang pembentukan awan hujan di Kepulauan Natuna khususnya pada tanggal 26 sampai dengan 28 Januari 2023.

Kondisi itu pula menyebabkan kondisi cuaca pada periode tersebut berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Natuna.

Selain itu, BMKG juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Natuna untuk selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrim yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti genangan air di seluruh wilayah Natuna, tanah longsor di wilayah seperti Pulau Tiga, Bunguran Timur, Bunguran Selatan dan Bunguran Timur Laut serta angin kencang di seluruh wilayah Natuna.

Selain itu, berdasarkan prakiraan model maritim Ina-waves BMKG, terdapat tinggi gelombang dalam kategori sedang hingga sangat tinggi yang berpotensi terjadi pada tanggal 26 hingga 28 Januari 2023 di Laut Natuna Utara yang berkisar antara 3.0-6.0 Meter dan tinggi gelombang yaitu berkisar antara 1.0-3.0 Meter, serta Perairan Subi-Serasan, Perairan Bunguran-Midai, Perairan Bunguran-Pulau Laut dan Perairan Natuna-Anambas.

Baca juga: Angin kencang, satu rumah warga Pulau Laut rusak tertimpa pohon

Baca juga: Angin kencang sapu sekolah dan lima rumah di Bintan-Kepri

Baca juga: BNPB: Dua meninggal akibat angin kencang Kabupaten Karimun Kepri