Jakarta (ANTARA) - PT Bank BTPN Tbk optimistis akan tetap tumbuh dengan berhati-hati di tengah ancaman resesi global pada tahun ini.
"Saya rasa rata-rata industri perbankan di Indonesia cukup kuat dan mampu tumbuh tinggi. Kondisi ini yang menjelaskan optimisme masih ada di industri keuangan kita," kata Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar dalam media gathering di Jakarta, Rabu.
Di kalangan perbankan, ia menuturkan manajemen risiko menjadi keniscayaan dalam mengelola bank sehingga kondisi perbankan nasional, termasuk Bank BTPN, cukup baik dalam situasi yang sulit.
Maka dari itu, situasi tersebut diharapkan bisa dipertahankan BTPN untuk menjaga pertumbuhan diimbangi dengan kualitas aset yang tetap sehat dan permodalan yang baik. Adapun modal BTPN mencapai hampir 26 persen jika dilihat dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR).
Dari sisi kredit, Henoch berharap pertumbuhan kredit pada tahun 2023 bisa terus tumbuh kendati target angka pertumbuhannya pada tahun ini masih didiskusikan.
Untuk sektor yang masih dapat didukung pembiayaannya oleh Bank BTPN pada tahun ini adalah sektor energi dan pangan. Indonesia dinilai cukup beruntung karena memiliki berapa ketahanan di kedua sektor tersebut.
"Mungkin sektor-sektor ini masih dapat berkontribusi kepada pertumbuhan kredit di tahun ini," ujarnya.
Oleh karenanya, dirinya mengatakan Indonesia harus bersyukur memiliki ketahanan di dua sektor tersebut lantaran dibanding negara lain, kondisi ekonomi RI masih terjaga dengan baik. Dengan demikian setelah pandemi COVID-19 usai, pemulihan ekonomi diharapkan mendapatkan momentum.
Baca juga: Bank BTPN salurkan pembiayaan hijau Rp6,7 triliun
Baca juga: BTPN catatkan pertumbuhan laba 18 persen pada kuartal III 2022
Baca juga: BTPN-Microsoft berkolaborasi dukung sistem kerja hybrid 9.600 karyawan
BTPN optimistis tetap tumbuh secara hati-hati di tengah ancaman resesi
25 Januari 2023 17:27 WIB
Logo Bank BTPN . (btpn.com)
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: