Liga 2 Indonesia
Klub-klub Liga 2 berharap Exco anyar PSSI lanjutkan musim 2022-2023
25 Januari 2023 05:58 WIB
Perwakilan dari 15 klub yang sepakat Liga 2 Indonesia musim 2022-2023 dilanjutkan bergandengan tangan usai rapat pemilik klub (owners' meeting) dengan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Selasa (24/1/2023). ANTARA/Michael Siahaan.
Jakarta (ANTARA) - Klub-klub Liga 2 Indonesia 2022-2023 berharap Komite Eksekutif (Exco) anyar PSSI, yang di dalamnya termasuk ketua umum dan wakil ketua umum, akan melanjutkan Liga 2 musim ini setelah dihentikan PSSI pada 12 Januari 2023.
"Siapa pun ketua umum yang terpilih, kami berharap kelanjutan Liga 2 dapat dijalankan karena itu bentuk konsistensi federasi kita di mata publik dan dunia dalam pelaksanaan kompetisi sepak bola nasional," ujar manajer Persipura Yan Mandenas usai rapat pemilik (owners' meeting) klub-klub Liga 2022-2023 dengan PSSI dan LIB di Jakarta, Selasa (24/1) malam.
Andai tidak dapat melanjutkan liga tersebut, Yan menyebut hal itu akan menjadi citra negatif bagi Indonesia, terutama ketika menjadi tuan rumah turnamen-turnamen internasional.
Sebab, bagi pria yang juga anggota DPR RI itu, tidak melanjutkan Liga 2 2022-2023 berati PSSI dan operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) tidak dapat menunaikan tanggung jawab.
"Itu bisa menjadi preseden buruk," tutur Yan.
Sementara manajer klub Bekasi City Hamka Hamzah menyuarakan asa agar nasib kelanjutan Liga 2 2022-2023 tidak diputuskan melalui pemungutan suara (voting) di Kongres Luar Biasa (KLB).
Sebab, tidak semua klub Liga 2 berstatus sebagai pemilik suara (voter) PSSI. Saat Kongres Biasa PSSI 2023, tercatat ada 21 klub Liga 2, dari total 28 tim musim 2022-2023, yang menjadi "voter" PSSI. Sementar jumlah "voter" PSSI saat kongres itu adalah 87.
"'Voting' bukan keputusan yang bagus. Jadi saya memohon teman-teman Liga 1, para Asprov, ketika nanti KLB, biarkan saja tim-tim Liga 2 berjuang untuk dirinya sendiri. Kalau mau, bantulah Liga 2," kata Hamka. Bekasi City sendiri adalah salah satu tim yang tidak termasuk "voter" PSSI.
Setelah pertemuan pemilik klub selama sekitar enam jam di Jakarta, Selasa (24/1), LIB dan PSSI menyatakan bahwa kelanjutan Liga 2 Indonesia musim 2022-2023, yang dihentikan pada 12 Januari 2023, akan diputuskan di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI oleh pengurus baru 2023-2027.
Di samping Liga 2, KLB juga akan menetapkan kelanjutan putaran nasional Liga 3 2022-2023 dan adanya promosi-degradasi di Liga 1 serta Liga 2.
KLB PSSI akan berjalan pada 16 Februari 2023. Di sana akan ada pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Exco PSSI periode 2023-2027.
Direktur Utama LIB Ferry Paulus menyatakan, ada beberapa rekomendasi dari klub terkait rencana kelanjutan Liga 2 itu seperti digelar kembali mulai 24 Februari 2023 dengan sistem gelembung atau (bubble) dengan lokasi di Jawa Tengah.
Baca juga: Klub-klub Liga 2: PSSI-LIB tak mampu lanjutkan musim 2022-2023
Baca juga: Manajer Persipura: 15 klub setuju Liga 2 lanjut gugurkan putusan PSSI
Baca juga: Zainudin Amali siap dipasangkan dengan siapa saja di PSSI
Baca juga: LaNyalla inginkan industri sepak bola Indonesia mandiri dan berkembang
"Siapa pun ketua umum yang terpilih, kami berharap kelanjutan Liga 2 dapat dijalankan karena itu bentuk konsistensi federasi kita di mata publik dan dunia dalam pelaksanaan kompetisi sepak bola nasional," ujar manajer Persipura Yan Mandenas usai rapat pemilik (owners' meeting) klub-klub Liga 2022-2023 dengan PSSI dan LIB di Jakarta, Selasa (24/1) malam.
Andai tidak dapat melanjutkan liga tersebut, Yan menyebut hal itu akan menjadi citra negatif bagi Indonesia, terutama ketika menjadi tuan rumah turnamen-turnamen internasional.
Sebab, bagi pria yang juga anggota DPR RI itu, tidak melanjutkan Liga 2 2022-2023 berati PSSI dan operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) tidak dapat menunaikan tanggung jawab.
"Itu bisa menjadi preseden buruk," tutur Yan.
Sementara manajer klub Bekasi City Hamka Hamzah menyuarakan asa agar nasib kelanjutan Liga 2 2022-2023 tidak diputuskan melalui pemungutan suara (voting) di Kongres Luar Biasa (KLB).
Sebab, tidak semua klub Liga 2 berstatus sebagai pemilik suara (voter) PSSI. Saat Kongres Biasa PSSI 2023, tercatat ada 21 klub Liga 2, dari total 28 tim musim 2022-2023, yang menjadi "voter" PSSI. Sementar jumlah "voter" PSSI saat kongres itu adalah 87.
"'Voting' bukan keputusan yang bagus. Jadi saya memohon teman-teman Liga 1, para Asprov, ketika nanti KLB, biarkan saja tim-tim Liga 2 berjuang untuk dirinya sendiri. Kalau mau, bantulah Liga 2," kata Hamka. Bekasi City sendiri adalah salah satu tim yang tidak termasuk "voter" PSSI.
Setelah pertemuan pemilik klub selama sekitar enam jam di Jakarta, Selasa (24/1), LIB dan PSSI menyatakan bahwa kelanjutan Liga 2 Indonesia musim 2022-2023, yang dihentikan pada 12 Januari 2023, akan diputuskan di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI oleh pengurus baru 2023-2027.
Di samping Liga 2, KLB juga akan menetapkan kelanjutan putaran nasional Liga 3 2022-2023 dan adanya promosi-degradasi di Liga 1 serta Liga 2.
KLB PSSI akan berjalan pada 16 Februari 2023. Di sana akan ada pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Exco PSSI periode 2023-2027.
Direktur Utama LIB Ferry Paulus menyatakan, ada beberapa rekomendasi dari klub terkait rencana kelanjutan Liga 2 itu seperti digelar kembali mulai 24 Februari 2023 dengan sistem gelembung atau (bubble) dengan lokasi di Jawa Tengah.
Baca juga: Klub-klub Liga 2: PSSI-LIB tak mampu lanjutkan musim 2022-2023
Baca juga: Manajer Persipura: 15 klub setuju Liga 2 lanjut gugurkan putusan PSSI
Baca juga: Zainudin Amali siap dipasangkan dengan siapa saja di PSSI
Baca juga: LaNyalla inginkan industri sepak bola Indonesia mandiri dan berkembang
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023
Tags: