Erick Thohir kunjungi rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu
24 Januari 2023 20:20 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi rumah pengasingan Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno yang terletak di Kelurahan Anggut Atas, Kota Bengkulu, Bengkulu, Selasa (24/1/2023). ANTARA/HO-Humas BUMN.
Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi rumah pengasingan Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno yang terletak di Kelurahan Anggut Atas, Kota Bengkulu, Bengkulu, Selasa.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dalam kunjungannya tersebut, Erick didampingi oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (Pena 98) Adian Napitupulu, Ketua Umum Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Mustar BV Manurung, Ketua DPD Pospera Provinsi Bengkulu Sugiarto, serta beberapa pengurus Pospera seluruh Indonesia.
Menurut dia, kunjungan atau tapak tilas yang dilakukannya di rumah pengasingan tersebut bertujuan untuk mempelajari sejarah dari masyarakat setempat tentang keberadaan Bung Karno di Bengkulu selama masa pengasingan sekitar empat tahun, yakni dari tahun 1938-1942.
"Sebuah kebanggaan saya diundang ke Bengkulu ini oleh Pospera bersama Bung Adian Napitupulu dan Pak Gubernur Bengkulu serta disambut hangat oleh masyarakat dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bengkulu. Apalagi, perjuangan bangsa Indonesia adalah nyata dari belum merdeka menjadi merdeka. Tapi, merdeka itu sudah cukup, jika belum maka kita harus berdaulat," ujar dia.
Baca juga: Erick Thohir: Pengerjaan tol Bengkulu akan dilanjutkan
Baca juga: Erick Thohir: Mimpi besar kita sambungkan Aceh sampai Lampung via tol
Setibanya di rumah pengasingan Bung Karno itu, Erick langsung mengelilingi setiap ruangan dan mengamati isi rumah. Setelah itu, ia menuju sumur yang berada di belakang rumah untuk mengambil wudhu dan melaksanakan salat hajat di kamar Bung Karno.
Kemudian, ia keluar dan menuju arah depan pagar rumah. Pada saat itu, Erick disambut oleh masyarakat beserta mahasiswa untuk berpidato, berdialog singkat, serta memberikan tebak-tebakan.
Dalam pidatonya, Erick mengingatkan seluruh pihak yang hadir bahwa dalam melakukan sesuatu hal harus diawali dengan niat dan salat adalah salah satu langkah merendahkan diri kepada Tuhan.
"Kita sebagai pejabat publik mesti bekerja untuk masyarakat dengan turun dan berbuat yang terbaik," tambah dia.
Baca juga: Kelompok milenial dukung upaya Erick Thohir kembangkan wisata lokal
Berikutnya, Erick memberikan tebak-tebakan kepada masyarakat mengenai hubungan Masjid Jamik Bengkulu dengan Soekarno, hubungan dengan Montekarlo, dan pertanyaan tentang berapa lama Soekarno menjalani masa pengasingan di Bengkulu.
Dalam kesempatan itu, masyarakat dan mahasiswa memperebutkan kesempatan untuk berfoto bersama Erick bersama Rohidin. Diketahui pula, Erick akan mengembalikan mengembalikan letak rumah Ibu Fatmawati ke lokasi awal, tepatnya di lokasi Bank BNI 46 saat ini.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dalam kunjungannya tersebut, Erick didampingi oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (Pena 98) Adian Napitupulu, Ketua Umum Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Mustar BV Manurung, Ketua DPD Pospera Provinsi Bengkulu Sugiarto, serta beberapa pengurus Pospera seluruh Indonesia.
Menurut dia, kunjungan atau tapak tilas yang dilakukannya di rumah pengasingan tersebut bertujuan untuk mempelajari sejarah dari masyarakat setempat tentang keberadaan Bung Karno di Bengkulu selama masa pengasingan sekitar empat tahun, yakni dari tahun 1938-1942.
"Sebuah kebanggaan saya diundang ke Bengkulu ini oleh Pospera bersama Bung Adian Napitupulu dan Pak Gubernur Bengkulu serta disambut hangat oleh masyarakat dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bengkulu. Apalagi, perjuangan bangsa Indonesia adalah nyata dari belum merdeka menjadi merdeka. Tapi, merdeka itu sudah cukup, jika belum maka kita harus berdaulat," ujar dia.
Baca juga: Erick Thohir: Pengerjaan tol Bengkulu akan dilanjutkan
Baca juga: Erick Thohir: Mimpi besar kita sambungkan Aceh sampai Lampung via tol
Setibanya di rumah pengasingan Bung Karno itu, Erick langsung mengelilingi setiap ruangan dan mengamati isi rumah. Setelah itu, ia menuju sumur yang berada di belakang rumah untuk mengambil wudhu dan melaksanakan salat hajat di kamar Bung Karno.
Kemudian, ia keluar dan menuju arah depan pagar rumah. Pada saat itu, Erick disambut oleh masyarakat beserta mahasiswa untuk berpidato, berdialog singkat, serta memberikan tebak-tebakan.
Dalam pidatonya, Erick mengingatkan seluruh pihak yang hadir bahwa dalam melakukan sesuatu hal harus diawali dengan niat dan salat adalah salah satu langkah merendahkan diri kepada Tuhan.
"Kita sebagai pejabat publik mesti bekerja untuk masyarakat dengan turun dan berbuat yang terbaik," tambah dia.
Baca juga: Kelompok milenial dukung upaya Erick Thohir kembangkan wisata lokal
Berikutnya, Erick memberikan tebak-tebakan kepada masyarakat mengenai hubungan Masjid Jamik Bengkulu dengan Soekarno, hubungan dengan Montekarlo, dan pertanyaan tentang berapa lama Soekarno menjalani masa pengasingan di Bengkulu.
Dalam kesempatan itu, masyarakat dan mahasiswa memperebutkan kesempatan untuk berfoto bersama Erick bersama Rohidin. Diketahui pula, Erick akan mengembalikan mengembalikan letak rumah Ibu Fatmawati ke lokasi awal, tepatnya di lokasi Bank BNI 46 saat ini.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Tags: