Roma (ANTARA) - Keluarga di Italia hadapi kenaikan harga tahunan rata-rata 3.000 Euro yang beberapa di antaranya tercatat sebagai rekor harga tertinggi yang berpotensi mengikis standar hidup di negara itu.

Menurut data dari kelompok advokasi konsumen Codacons dan ISTAT, entitas statistik pemerintah Italia, disebutkan bahwa harga-harga di Italia pada akhir tahun lalu mencatatkan rekor kenaikan 11,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dan untuk 2022 secara keseluruhan, harga tercatat rata-rata naik 8,1 persen, ungkap ISTAT.

Sementara itu, upah gagal mengimbangi tingkat inflasi, yang mengakibatkan penurunan standar hidup rata-rata.

Menurut Codacons, kenaikan tersebut membebani rata-rata keluarga di Italia sebesar 3.000 euro (1 euro = Rp16.250) lebih pada tahun lalu.

Hal ini semakin memukul keluarga miskin, karena keluarga itu membelanjakan sebagian besar pendapatan mereka untuk kebutuhan sehari-hari.
Codacons mengatakan harga energi menjadi faktor utama di balik menyusutnya tingkat pendapatan, yang mulai melonjak pada Maret 2022 akibat konflik antara Rusia dan Ukraina


Pada akhir tahun lalu, harga energi tercatat naik 63,3 persen dibandingkan pada akhir 2021, menurut data ISTAT.

Namun, data Codacons menunjukkan kenaikan yang lebih besar pada tagihan energi rumah, yang disebut naik hingga 110,4 persen sepanjang 2022.

"Gara-gara kenaikan harga yang ekstrem tersebut, tidak ada yang dapat disisihkan untuk kehidupan sehari-hari," kata Codacons.