London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah positif pada perdagangan Senin waktu setempat (23/1/2023), memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menguat 0,18 persen atau 14,08 poin menjadi menetap di 7.784,67 poin.

Indeks FTSE 100 terangkat 0,30 persen atau 23,30 poin menjadi 7.770,59 poin pada Jumat (20/1/2023), setelah jatuh 1,07 persen atau 83,41 poin menjadi 7.747,29 poin pada Kamis (19/1/2023), dan merosot 0,26 persen atau 20,33 poin menjadi 7.830,70 poin pada Rabu (18/1/2023).

International Distributions Services PLC, sebuah perusahaan layanan pos dan kurir multinasional Inggris melonjak 4,84 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel dan menyediakan pengiriman ke rumah-rumah Ocado Group PLC terangkat 3,93 persen; serta perusahaan investasi yang berfokus pada penyediaan modal untuk membantu perusahaan tumbuh melalui pasar private dan publik Intermediate Capital Group PLC naik 2,62 persen.

Sementara itu, Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko yang didirikan di Inggris Raya dan berkantor pusat di Mexico City, Fresnillo PLC, anjlok 4,91 persen; serta perusahaan manajemen investasi Inggris St. James's Place PLC yang tergelincir 2,19 persen.

Baca juga: Saham Inggris dibuka naik, dipicu lonjakan saham National Express