Mendag ajak negara-negara Arab perkuat hubungan dagang lewat CEPA/FTA
23 Januari 2023 20:52 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Negara-negara Arab Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) Nayef Falah M Al- Hajraf saat bertemu di Riyadh, Arab Saudi, Senin (23/1/2023). ANTARA/HO-Kementerian Perdagangan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak negara-negara Arab di kawasan Teluk memperkuat hubungan dagang melalui skema perjanjian comprehensive economic partnership agreement (CEPA) atau free trade agreement (FTA).
"Saya mengharapkan dukungan penuh Sekjen Nayef, mengingat CEPA akan memberikan peluang besar bagi kedua belah pihak untuk meningkatkan hubungan perdagangan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi," kata Zulkifli saat melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Negara-negara Arab Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) Nayef Falah M Al- Hajraf di Riyadh, Arab Saudi, Senin, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya di Jakarta.
Hingga saat ini, Persatuan Emirat Arab merupakan satu-satunya negara Arab di kawasan Teluk, yang menjalin kerja sama CEPA dengan Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Zulkifli menyampaikan usulan tentang dibentuknya kerja sama persetujuan dagang antara Indonesia dan GCC, yang sebelumnya pernah disampaikan pada 2018, 2021 dan 2022.
Terlebih, Indonesia sudah menandatangani CEPA dengan Persatuan Emirat Arab, yang merupakan salah satu anggota GCC, yang diselesaikan dalam waktu sembilan bulan.
Sementara itu, Sekjen Nayef menyampaikan dukungan penuh atas usulan Indonesia untuk segera dimulai perundingan persetujuan dagang dalam bentuk Indonesia-CC CEPA atau Indonesia-GCC FTA.
Pertemuan juga sepakat agar tim teknis kedua negara dapat menindaklanjuti untuk segera membahas rencana perundingan CEPA/FTA.
Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan dalam pertemuan ini yaitu Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, serta Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.
GCC merupakan aliansi kerja sama ekonomi dan politik yang beranggotakan enam negara di Teluk Arab, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar.
Pada periode Januari-November 2022 total perdagangan Indonesia GCC tercatat sebesar 15 miliar dolar AS, naik 41,26 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada periode ini, ekspor Indonesia ke GCC tercatat sebesar 4,8 miliar dolar AS, sementara impor Indonesia dari GCC sebesar 10,2 miliar dolar AS.
Pada 2021, total perdagangan Indonesia dengan GCC tercatat sebesar 11,9 miliar dolar AS. Pada periode ini ekspor Indonesia ke GCC tercatat sebesar 4,1 miliar dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari GCC tercatat sebesar 7,9 miliar dolar AS.
Produk ekspor utama Indonesia ke GCC di antaranya kendaraan bermotor, minyak kelapa sawit, perhiasan, monitor dan proyektor, dan kain tenun.
Sedangkan, produk impor utama Indonesia dari GCC di antaranya minyak mentah, bahan bakar gas, minyak bumi, besi setengah jadi, dan alkohol asiklik.
Baca juga: Mendag Zulkifli ajak Arab Saudi tingkatkan kerja sama perdagangan
Baca juga: Mendag Arab Saudi: Pertemuan dengan RI sejarah baru hubungan dagang
Baca juga: Mendag optimistis ekspor Indonesia ke Arab Saudi terus meningkat
"Saya mengharapkan dukungan penuh Sekjen Nayef, mengingat CEPA akan memberikan peluang besar bagi kedua belah pihak untuk meningkatkan hubungan perdagangan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi," kata Zulkifli saat melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Negara-negara Arab Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) Nayef Falah M Al- Hajraf di Riyadh, Arab Saudi, Senin, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya di Jakarta.
Hingga saat ini, Persatuan Emirat Arab merupakan satu-satunya negara Arab di kawasan Teluk, yang menjalin kerja sama CEPA dengan Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Zulkifli menyampaikan usulan tentang dibentuknya kerja sama persetujuan dagang antara Indonesia dan GCC, yang sebelumnya pernah disampaikan pada 2018, 2021 dan 2022.
Terlebih, Indonesia sudah menandatangani CEPA dengan Persatuan Emirat Arab, yang merupakan salah satu anggota GCC, yang diselesaikan dalam waktu sembilan bulan.
Sementara itu, Sekjen Nayef menyampaikan dukungan penuh atas usulan Indonesia untuk segera dimulai perundingan persetujuan dagang dalam bentuk Indonesia-CC CEPA atau Indonesia-GCC FTA.
Pertemuan juga sepakat agar tim teknis kedua negara dapat menindaklanjuti untuk segera membahas rencana perundingan CEPA/FTA.
Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan dalam pertemuan ini yaitu Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, serta Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.
GCC merupakan aliansi kerja sama ekonomi dan politik yang beranggotakan enam negara di Teluk Arab, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar.
Pada periode Januari-November 2022 total perdagangan Indonesia GCC tercatat sebesar 15 miliar dolar AS, naik 41,26 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada periode ini, ekspor Indonesia ke GCC tercatat sebesar 4,8 miliar dolar AS, sementara impor Indonesia dari GCC sebesar 10,2 miliar dolar AS.
Pada 2021, total perdagangan Indonesia dengan GCC tercatat sebesar 11,9 miliar dolar AS. Pada periode ini ekspor Indonesia ke GCC tercatat sebesar 4,1 miliar dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari GCC tercatat sebesar 7,9 miliar dolar AS.
Produk ekspor utama Indonesia ke GCC di antaranya kendaraan bermotor, minyak kelapa sawit, perhiasan, monitor dan proyektor, dan kain tenun.
Sedangkan, produk impor utama Indonesia dari GCC di antaranya minyak mentah, bahan bakar gas, minyak bumi, besi setengah jadi, dan alkohol asiklik.
Baca juga: Mendag Zulkifli ajak Arab Saudi tingkatkan kerja sama perdagangan
Baca juga: Mendag Arab Saudi: Pertemuan dengan RI sejarah baru hubungan dagang
Baca juga: Mendag optimistis ekspor Indonesia ke Arab Saudi terus meningkat
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: