BYD dan UzAuto akan produksi kendaraan "plug-in hybrid" di Uzbekistan
23 Januari 2023 15:00 WIB
BYD Han EV ditampilkan selama test drive pameran ketika produsen kendaraan listrik China mengumumkan ekspansi ke pasar konsumen tahun depan di Meksiko, di Toluca, Meksiko (29/11/2022). Produsen EV terbesar di dunia berdasarkan penjualan tersebut berharap dapat menjual 10.000 kendaraan di Meksiko pada 2023 dan 20.000-30.000 kendaraan pada 2024. ANTARA FOTO/REUTERS/Toya Sarno Jordan/File Foto/aww.
Jakarta (ANTARA) - BYD dan Uzavtosanoat JSC (UzAuto), produsen kendaraan penumpang dan komersial terbesar Uzbekistan, mengumumkan penandatanganan perjanjian untuk mendirikan perusahaan patungan yang memproduksi kendaraan energi baru (NEV).
Menurut rencana, perusahaan patungan baru ini akan memproduksi beberapa model NEV, termasuk model super hybrid DM-i (nama pemasaran BYD untuk plug-in hybrid), serta suku cadang terkait.
Tidak ada info tentang mobil serba listrik atau baterai lithium-ion. Fokus awal kemungkinan hanya pada plug-in hybrid, bergantung pada infrastruktur pengisian daya. Komponen inti kemungkinan besar akan diimpor dari China untuk perakitan lokal.
Lokasi produksi akan berlokasi di Uzbekistan, yang sejauh ini bukan merupakan pasar kendaraan listrik plug-in yang besar, tetapi mungkin menjadi lokasi penting jembatan di Asia Tengah untuk perusahaan China, yang berencana untuk jangka panjang.
Tentang pendirian perusahaan patungan baru, General Manager dan Managing Director BYD Eropa dan Divisi Kerjasama Internasional, Michael Shu mengaku senang pihaknya bisa bekerja sama dengan UzAuto dalam pencapaian penting untuk memperluas produksi kendaraan energi baru di wilayah Uzbekistan.
Kolaborasi, kata dia, adalah bagian inti dari strategi BYD, dan penting untuk bekerja dengan perusahaan lain yang memiliki visi yang sama.
"Kami berharap dapat memberikan produk dan teknologi terdepan di kelas kami kepada konsumen baru melalui usaha patungan ini," ujar Shu. Demikian seperti disiarkan InsideEVs, Sabtu (21/1).
Baca juga: BYD debut di Tokyo Auto Salon jelang masuk ke pasar Jepang
Baca juga: Sedan listrik BYD Steal akan meluncur di pasar India
Baca juga: BYD Dolphin EV dijual cuma Rp261 juta di China
Menurut rencana, perusahaan patungan baru ini akan memproduksi beberapa model NEV, termasuk model super hybrid DM-i (nama pemasaran BYD untuk plug-in hybrid), serta suku cadang terkait.
Tidak ada info tentang mobil serba listrik atau baterai lithium-ion. Fokus awal kemungkinan hanya pada plug-in hybrid, bergantung pada infrastruktur pengisian daya. Komponen inti kemungkinan besar akan diimpor dari China untuk perakitan lokal.
Lokasi produksi akan berlokasi di Uzbekistan, yang sejauh ini bukan merupakan pasar kendaraan listrik plug-in yang besar, tetapi mungkin menjadi lokasi penting jembatan di Asia Tengah untuk perusahaan China, yang berencana untuk jangka panjang.
Tentang pendirian perusahaan patungan baru, General Manager dan Managing Director BYD Eropa dan Divisi Kerjasama Internasional, Michael Shu mengaku senang pihaknya bisa bekerja sama dengan UzAuto dalam pencapaian penting untuk memperluas produksi kendaraan energi baru di wilayah Uzbekistan.
Kolaborasi, kata dia, adalah bagian inti dari strategi BYD, dan penting untuk bekerja dengan perusahaan lain yang memiliki visi yang sama.
"Kami berharap dapat memberikan produk dan teknologi terdepan di kelas kami kepada konsumen baru melalui usaha patungan ini," ujar Shu. Demikian seperti disiarkan InsideEVs, Sabtu (21/1).
Baca juga: BYD debut di Tokyo Auto Salon jelang masuk ke pasar Jepang
Baca juga: Sedan listrik BYD Steal akan meluncur di pasar India
Baca juga: BYD Dolphin EV dijual cuma Rp261 juta di China
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023
Tags: