Pangkalpinang (ANTARA) - Pengembangan pariwisata berkonsep atraksi, aksesibilitas, dan amenitas atau 3A di Pantai Pasir Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merupakan upaya pemerintah daerah menjadikan objek wisata pantai berkelas dunia.
Sebagai Ibu Kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pangkalpinang tidak hanya dikenal sebagai kota jasa, perdagangan, dan pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai tujuan wisata lokal, nasional, bahkan internasional di Kota Beribu Senyuman itu.
Untuk mewujudkan Pantai Pasir Padi sebagai wisata pantai kelas dunia, Pemerintah Kota Pangkalpinang tengah mengembangkan pariwisata berkonsep 3A tersebut. Tujuannya, agar pengelolaan objek wisata berjalan baik dan menjadi magnet bagi wisatawan.
Atraksi merupakan apa yang bisa dilihat dan dilakukan oleh wisatawan di destinasi tersebut, seperti keindahan alam, budaya masyarakat, peninggalan bangunan bersejarah, serta atraksi buatan seperti sarana permainan dan hiburan yang unik.
Aksesibilitas merupakan sarana dan infrastruktur untuk menuju destinasi, seperti jalan, ketersediaan sarana transportasi, dan sarana pendukung lainnya. Sementara, amenitas adalah fasilitas di luar akomodasi, seperti rumah makan, restoran, toko cenderamata, dan fasilitas umum seperti sarana ibadah, kesehatan, taman, dan lain-lain.
Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Moeldoko saat meresmikan Amenitas Pasir Padi Kota Pangkalpinang mengatakan amenity itu menjadi kekuatan ekonomi karena memiliki potensi luar biasa.
Ia setuju dengan Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung untuk mengembangkan wisata budaya lokal sebagai kekuatan pariwisata, bangsa, dan kekuatan pemersatu.
Budaya lokal ini jangan sampai redup tapi harus dikembangkan dari waktu ke waktu serta generasi muda perlu diajak kembali untuk melestarikan dan memahami kebudayaan ini . Dengan diterapkannya 3A untuk mengembangkan sektor pariwisata maka konsep ini akan menjadi kekuatan ekonomi masyarakat.
"Tiga A ini sudah saya lihat dan ke depannya akan lebih ditingkatkan," katanya.
Pemerintah daerah diminta menjadikan potensi ini sebagai kekuatan. Kekuatan ekonomi akan muncul jika didukung oleh kekuatan sosial, kekuatan budaya, dan seterusnya.
Jiwa kebudayaan, ujarnya, jangan sampai redup dan harus dikembangkan lagi karena budaya merupakan kekuatan Bangsa Indonesia.
Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin menyatakan Pantai Pasir Padi akan dikembangkan sebagai ikon pariwisata Kota Pangkalpinang.
"Kami akan mendukung Pemkot Pangkalpinang dengan segala upaya untuk mewujudkan Pantai Pasir Padi sebagai destinasi wisata dunia," katanya.
Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil mengatakan Pemkot Pangkalpinang terus melakukan upaya agar Kota Beribu Senyuman ini dapat sejajar dengan kota besar lainnya di Indonesia yang lebih dulu menjadi kota moderen, pusat pertumbuhan ekonomi dan kota pintar.
Tidak hanya mengembangkan konsep 3A, Pemerintah Kota Pangkalpinang juga mulai menerapkan digitalisasi di semua sektor untuk memudahkan pelaku ekonomi kreatif mengembangkan dan memasarkan produk ke penjuru dunia.
Saat ini kawasan Pantai Pasir Padi tengah digarap menjadi objek wisata sesuai perkembangan zaman yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi para pengunjung.
Dalam waktu dekat ini akan ada investor asal Korea Selatan mengembangkan fasilitas di objek wisata pantai ini.
Provinsi Bangka Belitung yang memiliki keragaman objek pariwisata ini patut berbangga diri karena bukan hanya mengharumkan nama daerah, namun mampu mengharumkan nama Indonesia, apalagi UNESCO telah menetapkan satu lagi geopark yang ada di dunia bernama Geopark Belitung.
Memang Pantai Pasir Padi bukanlah bagian dari Geopark Belitung, namun menjadi sebuah gambaran tentang pesona alam di Bangka Belitung. Lokasi Pantai Pasir Padi yang menghadap langsung ke Laut China Selatan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Akses jalan menuju Pantai Pasir Padi juga mudah, serta bisa dilalui oleh kendaraan motor, termasuk mobil hingga ke area parkir Pantai Pasir Padi. Jarak Pantai Pasir Padi dari Pusat Kota Pangkalpinang sekitar 10 kilometer, dengan waktu tempuh hanya 20 menit perjalanan.
Saat ini fasilitas di Pantai Pasir Padi sudah sangat lengkap untuk menunjang kenyamanan wisata para pengunjung, seperti mushola, toilet, kafe, restoran, area parkir, permandian. Tidak hanya itu, Pantai Pasir Padi ini juga terdapat penginapan yang dekat dengan pantai.
Sejarah
Sejarah Pantai Pasir Padi merujuk pada lema “padi” yang melekat pada nama pantai tersebut. Bagi kebanyakan orang mungkin akan kebingungan, di mana padinya?
Jadi, sejarah Pantai Pasir Padi terkait erat dengan program penanaman padi di sekitar pesisir pantai di zaman Hindia Belanda.
Kawasan yang sempat dijadikan tempat penanaman padi ditumbuhi oleh pohon-pohon kelapa. Namun, Pantai Pasir Padi mencatatkan sebuah sejarah penting tentang sebuah usaha membangun sistem ketahanan pangan.
Saat ini, Pantai Pasir Padi menjadi destinasi wisata karena memiliki daya tarik eksotik, berpasir putih, sangat luas, ombaknya juga tidaklah besar, sehingga mampu memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berlibur bersama keluarga.
Di sepanjang pesisir pantai, sering juga dijadikan tempat nongkrong muda-mudi sambil berburu foto. Pantai ini bukan hanya sebatas tentang keindahan pantai, melainkan sebuah kawasan wisata kuliner.
Di sepanjang pesisir pantai, berjajar warung-warung yang menjajakan aneka makanan dan minuman, serta tempat duduk yang menghadap ke laut lepas. Tentu saja menjadi sebuah kenikmatan tersendiri bagi wisatawan.
Di Pantai Pasir Padi ini pula wisatawan bisa merasakan sensasi makan di resto kapal.
Di sisi yang lain, terdapat juga kafe plus musik yang menjadi tempat favorit para pengunjung terutama anak muda. Selain keindahan pantai, dan kuliner, di objek wisata Pantai Pasir Padi terdapat sebuah permandian yang nyaman untuk liburan keluarga.
Artikel
Pasir Padi Pangkalpinang menuju wisata pantai berkelas dunia
Oleh Aprionis
23 Januari 2023 12:41 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Moeldoko saat meresmikan Amenitas Pasir Padi Kota Pangkalpinang. ANTARA/Aprionis
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023
Tags: