Palembang (ANTARA) - Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VII Sumsel dan Babel Kementerian Perhubungan menyebutkan pembangunan Plaza 16 Ilir di Kota Palembang, Sumsel, menelan dana senilai Rp7,5 miliar.

Kepala BPTD Wilayah VII Sumsel dan Babel Kemenhub Muhammad Fahmi di Palembang, Sumsel, Sabtu, mengatakan pembangunan Plaza 16 Ilir itu itu merupakan bagian dari program percepatan dari Kementerian Perhubungan untuk menata kawasan di sekitar Jembatan Ampera Palembang.

"Pembangunan Plaza 16 Ilir Palembang seluas 64,53x14,50 meter ini juga diharapkan dapat menjadi destinasi wisata baru," katanya.

Pembangunan Plaza 16 Ilir, katanya, dilaksanakan selama 2018-2023 dan sekarang tinggal tahap administrasi untuk penyerahan aset kepada Pemkot Palembang sebagai pengelola.

"Pembangunan plaza tersebut memang sedikit terlambat karena alokasi anggarannya setiap tahun tidak terlalu banyak, sehingga pembangunannya dilakukan secara bertahap," katanya.

Fahmi mengatakan pihaknya mendesain plaza tersebut dengan konsep tematik dengan kemasan lokal.

"Kita lihat sendiri di sekitar Pasar 16 Ilir ini ada dermaga tradisional yaitu jukung, ketek, speedboat. Jadi, kami simbolkan perahu yang ada di sana yang berwarna coklat di tengah-tengah plaza," ucap dia.

Untuk menjaga plaza tersebut agar tetap aman, ia mengatakan ada petugas untuk menangani keselamatan dan pengamanan, maka plaza itu menjadi daerah steril, sehingga tidak tercampur antara pengunjung yang akan naik kapal atau pedagang asongan.

"Plazanya sendiri menjadi ikon Palembang. Kami mendorong juga nanti transportasi sungai, Dermaga 16 Ilir dan 7 Ulu nanti akan tertampung ke Jakabaring dan Tangga Buntung," ujar dia.

Saat ini, menurut Fahmi, tinggal menunggu dari arahan pusat untuk meresmikan Plaza 16 Ilir.