Solo (ANTARA) - Pracima Tuin atau Taman Pracima yang ada di dalam Pura Mangkunegaran mulai dibuka untuk umum usai pembukaan secara resmi oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

"Insyaallah di bawah Adipati Mangkunegara X, Mangkunegaran bisa menjadi bagian membangun sejarah budaya yang selama ini kadang terlupakan sejalan dengan perubahan zaman yang terjadi," katanya usai pembukaan di Solo, Sabtu.

Ia mengatakan dengan pembukaan untuk umum tersebut diharapkan keindahan Pura Mangkunegaran yang awalnya tidak dapat dinikmati untuk umum kali ini bisa dinikmati bersama-sama.

"Ini bagian luar biasa membangun budaya untuk generasi muda, yang tidak lekat dengan kebudayaan yang kita punya, kami coba rajut kembali," katanya.

Ia mengatakan upaya tersebut menjadi bagian membangun pondasi kebudayaan Bangsa Indonesia.

"Ke depan sebagai negara maju yang ancamannya bukan hanya perbedaan tetapi yang konteks lain juga bagaimana cara berpikir kita menjadi sangat liberal. Bukan benar dan salah, namun bagaimana selalu jadi bangsa yang bergotong-royong, menghormati yang lebih senior, kultur dijaga," katanya.

Ia berharap pembukaan Pracima Tuin akan diimbangi dengan berbagai kegiatan agar objek wisata baru tersebut makin ramai dikunjungi masyarakat.

"Jaga kegiatan budaya, festival, musik, dan lain-lain. Kalau tidak ada kegiatan ya sepi juga," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Mangkunegara X GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo mengatakan soft opening atau prapembukaan mulai dilakukan untuk umum.

"Setelah ini Taman Pracima pelan-pelan dibuka untuk publik agar berkunjung. Sementara pembangunan masih berproses, kami akan buka dengan kuota, pakai reservasi, info bisa lewat Instagram kami," katanya.

Ia mengatakan pembukaan akan dilakukan secara bertahap hingga bulan Maret, untuk selanjutnya pada bulan yang sama dilakukan grand opening. Sebagai target awal ini, ia berharap jumlah pengunjung pada siang hari bisa mencapai 75 orang dan malamnya sekitar 100 orang.

Dengan pembukaan tersebut ia berharap Pracima Tuin bisa menjadi suatu ruang budaya.

"Kami sebagai pusat budaya bisa mengenalkan Mangkunegaran ke masyarakat luas, sekaligus berkegiatan menjadi bagian dari kebudayaan itu, kuliner, busana, kesenian," katanya.

Terkait restoran yang ada di dalam kompleks Pracima Tuin, dikatakannya, seperti restoran pada umumnya. Meski demikian, akan ada beberapa menu khusus khas Mangkunegaran, di antaranya brubus dan dendeng age.

"Brubus adalah daging yang dibalut sayuran, itu makanan favorit eyang Mangkunegara ke-VII. Dendeng age juga merupakan makanan turun-temurun, kalau makanan ini cukup umum," katanya.

Ia mengatakan setelah pembukaan resmi pada Maret mendatang pihak Mangkunegaran akan terus melakukan riset dan mengembangkan resep-resep khas Mangkunegaran agar masyarakat luas tahu.

Baca juga: Pura Mangkunegaran belajar dari Jepang kemas budaya di era modern

Baca juga: Mangkunegara X akan kenalkan budaya Jawa ke luar negeri