Direktur CIA kunjungi Ukraina untuk bertemu Zelenskyy
20 Januari 2023 21:54 WIB
Direktur CIA William Burns mengambil sumpah jabatan selama acara seremonial bersumpah dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris di Gedung Putih di Washington, AS, Selasa (23/3/2021). REUTERS/Jonathan Ernst/RWA/sa. (REUTERS/JONATHAN ERNST)
Washington (ANTARA) - Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) AS William Burns baru-baru ini mengunjungi ibu kota Ukraina secara rahasia untuk bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy, ujar seorang pejabat AS kepada Reuters, Kamis.
"Direktur Burns berkunjung ke Kiev, dia bertemu dengan badan intelijen Ukraina dan Presiden Zelenskyy serta memperkuat dukungan kami kepada Ukraina dan pertahanan mereka terhadap agresi Rusia," kata pejabat tersebut yang menolak menyebut namanya.
Pejabat itu juga tidak memberi tahu kapan kunjungan tersebut dilaksanakan. The Washington Post, yang pertama kali melaporkan kunjungan tersebut, melaporkan bahwa kunjungan itu dilaksanakan pada akhir pekan lalu.
Burns menyampaikan kepada Zelenskyy mengenai prediksinya akan rencana militer Rusia mendatang dan dia juga mengakui bahwa pada suatu titik, bantuan AS akan sulit didapatkan, kata surat kabar tersebut.
Zelenskyy dan para petugas intelijen seniornya berdiskusi mengenai sampai kapan Ukraina bisa mengharapkan keberlanjutan bantuan AS dan negara-negara barat setelah para tokoh Republikan memenangkan kursi mayoritas di DPR AS dalam pemilihan paruh waktu.
Zelenskyy dan para bawahannya mendapat kesan dari pertemuan pekan lalu bahwa dukungan AS terhadap Kiev tetap kuat, kata surat kabar tersebut.
Para sekutu barat telah menjanjikan bantuan miliaran dolar dalam bentuk senjata untuk Ukraina.
Merasa takut musim dingin akan memberikan pasukan Rusia waktu untuk berkumpul kembali dan melancarkan sebuah serangan besar, Ukraina memohon bantuan lebih banyak untuk melawan invasi Rusia yang dimulai pada Februari tahun lalu.
Saat kunjungannya ke Washington pada Desember, Zelenskyy menyampaikan kepada Kongres AS bahwa bantuan kepada Ukraina merupakan investasi terhadap demokrasi, bukan amal, seraya mendesak keberlanjutan bantuan Amerika Serikat.
Amerika Serikat, Kamis, mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina yang bernilai hingga 2,5 miliar dolar AS (sekitar Rp37,7 triliun), termasuk ratusan kendaraan lapis baja dan dukungan terhadap pertahanan udara Ukraina.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS desak sekutu tingkatkan dukungan militer ke Ukraina
Baca juga: Presiden Ukraina Zelenskyy tidak tahu keberadaan Vladimir Putin
Baca juga: Amerika Serikat umumkan bantuan militer Rp37 triliun untuk Ukraina
"Direktur Burns berkunjung ke Kiev, dia bertemu dengan badan intelijen Ukraina dan Presiden Zelenskyy serta memperkuat dukungan kami kepada Ukraina dan pertahanan mereka terhadap agresi Rusia," kata pejabat tersebut yang menolak menyebut namanya.
Pejabat itu juga tidak memberi tahu kapan kunjungan tersebut dilaksanakan. The Washington Post, yang pertama kali melaporkan kunjungan tersebut, melaporkan bahwa kunjungan itu dilaksanakan pada akhir pekan lalu.
Burns menyampaikan kepada Zelenskyy mengenai prediksinya akan rencana militer Rusia mendatang dan dia juga mengakui bahwa pada suatu titik, bantuan AS akan sulit didapatkan, kata surat kabar tersebut.
Zelenskyy dan para petugas intelijen seniornya berdiskusi mengenai sampai kapan Ukraina bisa mengharapkan keberlanjutan bantuan AS dan negara-negara barat setelah para tokoh Republikan memenangkan kursi mayoritas di DPR AS dalam pemilihan paruh waktu.
Zelenskyy dan para bawahannya mendapat kesan dari pertemuan pekan lalu bahwa dukungan AS terhadap Kiev tetap kuat, kata surat kabar tersebut.
Para sekutu barat telah menjanjikan bantuan miliaran dolar dalam bentuk senjata untuk Ukraina.
Merasa takut musim dingin akan memberikan pasukan Rusia waktu untuk berkumpul kembali dan melancarkan sebuah serangan besar, Ukraina memohon bantuan lebih banyak untuk melawan invasi Rusia yang dimulai pada Februari tahun lalu.
Saat kunjungannya ke Washington pada Desember, Zelenskyy menyampaikan kepada Kongres AS bahwa bantuan kepada Ukraina merupakan investasi terhadap demokrasi, bukan amal, seraya mendesak keberlanjutan bantuan Amerika Serikat.
Amerika Serikat, Kamis, mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina yang bernilai hingga 2,5 miliar dolar AS (sekitar Rp37,7 triliun), termasuk ratusan kendaraan lapis baja dan dukungan terhadap pertahanan udara Ukraina.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS desak sekutu tingkatkan dukungan militer ke Ukraina
Baca juga: Presiden Ukraina Zelenskyy tidak tahu keberadaan Vladimir Putin
Baca juga: Amerika Serikat umumkan bantuan militer Rp37 triliun untuk Ukraina
Penerjemah: Fadhli Ruhman
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2023
Tags: