Jakarta (ANTARA) - Psikolog anak dan keluarga Maharani Ardi Putri menilai peran orang tua sangat vital dalam menjaga agar anak mampu memiliki sikap kritis dan cerdas dalam penggunaan media digital.

“Pertumbuhan media sosial tidak bisa dihentikan. Karena itu, sebetulnya yang harusnya mengakselerasi anak adalah orang tua,” kata Maharani dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan peran penting bagi orang tua untuk mengakselerasi pengetahuannya serta perlu memahami strategi penggunaan media sosial.

Hal itu berguna untuk menjaga dan mengawasi anak-anak dari penyalahgunaan informasi di dunia maya, yang nyatanya mampu membentuk karakter mengerikan anak yang impulsif, brutal serta radikal.

“Prinsipnya begini, orang tua tidak bisa mencegah informasi yang masuk, tapi bisa memberikan bekal pada anak-anak untuk bersikap lebih kritis dan bertanggung jawab," katanya pula.

Selain itu, sebagai orang tua, harus menyediakan tempat pulang buat anak-anak. Jadi jangan sampai anak-anak itu takut untuk cerita dengan orang tuanya apa pun risikonya.

Tidak hanya melatih anak-anak dengan sikap kritis dan tanggung jawab. Putri menambahkan, pendidikan moral, agama, dan kemampuan anak untuk mempertahankan prinsip serta keberaniannya juga perlu ditanamkan secara konkret oleh orang tua sebagai lingkungan terdekat anak.

“Orang tua pun harus belajar banyak agar anak juga terbuka pikirannya," ujarnya lagi.

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Pancasila itu mengungkapkan banyak faktor yang mempengaruhi masuknya ideologi kekerasan pada anak, salah satunya kemiskinan dan pengaruh tumbuh kembang remaja yang belum matang baik secara kognitif maupun mental. Sehingga, kemampuan anak dalam mempertimbangkan risiko, dinilai menjadi tidak holistik dan cenderung bertindak impulsif.

Hal-hal di atas, menurut dia, tidak semata-mata menjadi tanggung jawab lingkungan sekitar dan keluarga khususnya orang tua. Lebih jauh lagi, Putri menilai bahwa dalam hal ini juga harus objektif melihat bagaimana upaya sistem pemerintahan yang ada dalam rangka melindungi anak-anak bangsa.

Putri mengatakan masyarakat juga tidak bisa selamanya menyalahkan media sosial, karena memberikan informasi yang tidak mendidik. Tetapi bagaimana semua pihak bisa bekerjasama membahas persoalan dunia digital dengan serius, mengedukasi anak bangsa guna membuahkan perubahan yang besar.
Baca juga: BNPT dorong anak muda miliki pola pikir kritis hindari terorisme
Baca juga: Menteri Yohana: gawai sebabkan anak tak bisa berpikir teoritis-kritis