Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M. Jusuf Kalla menegaskan tidak ada pembicaraan resmi di antara Pemerintah Indonesia dengan Presiden Taiwan, Chen Shui-Bian, saat pesawatnya singgah di Batam pada Kamis (11/5) untuk mengisi bahan bakar hingga kembali ke negaranya pada Jumat (12/5). "Tidak, kita tidak ada pembicaraan resmi, sama sekali tidak ada. Hanya technical landing saja, tidak ada acara apa-apa," katanya kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat. Pesawat China Airlines CI-1590 hari Kamis (11/5) sekitar pukul 14.00 WIB yang membawa Presiden Taiwan, Chen Shui-Bian, melakukan pendaratan di Batam setelah terbang selama delapan jam untuk minta izin mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan perjalanan ke negaranya. Di Batam, dikabarkan bahwa mereka disambut staf khusus Wakil Presiden, Alwi Hammu, beberapa anggota DPR, dan pejabat pemerintah daerah. Presiden Taiwan juga dilaporkan sempat melakukan sejumlah kegiatan di sana. Persoalan singgahnya Presiden Taiwan di Batam itu menjadi sensitif lantaran politik luar negeri RI yang menganut Kebijakan Satu China (One China Policy), yaitu hanya mengakui satu pemerintahan China, yakni Pemerintah Republik Rakyat China sebagai pihak yang sah berkuasa di wilayah itu. Menurut Jusuf Kalla, investasi Taiwan di Indonesia cukup banyak dan masalah investasi itu tidak ada hubungannya dengan persoalan diplomatik. "Investasi Taiwan di China juga luar biasa banyaknya, jadi investasi itu tidak ada hubungannya dengan diplomatik. Tidak ada pembiacaraan resmi," demikian Wapres. (*)