Boyolali (ANTARA) - Tanah longsor menimbun ​​​​​​jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) di Dukuh Jurang Jero Desa Jrakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat petang, dan tidak ada laporan korban jiwa dalam bencana alam itu.

Menurut Kepala Desa Jrakah Tumar di Boyolali, Jumat, mengatakan kejadian bencana tanah longsor di jalur itu terjadi Jumat sekitar pukul 15.15 WIB, ketika terjadi hujan di lokasi tersebut.

Tanah longsor yang diikuti sejumlah pohon tumbang tersebut sempat menutup ruas jalan sehingga kendaraan baik dari arah Kecamatan Selo Boyolali menuju Kabupaten Magelang maupun sebaliknya, terputus karena tertutup material longsor dan pohon tumbang.

Namun masyarakat yang tergabung dalam Tim Siaga Desa (TSD) di Jrakah langsung turun ke lapangan untuk menyingkirkan pohon yang tumbang dan material akibat tanah longsor tersebut. Sekitar satu jam kemudian jalan tersebut dapat dilewati kendaraan dari kedua arah.

Tumar mengatakan, pihaknya juga melaporkan kejadian tersebut ke Bina Marga Provinsi Jawa Tengah yang menyediakan alat berat Loder di wilayah Selo, untuk membantu menyingkirkan material di ruas jalan.

Baca juga: Pemkab Boyolali gelar simulasi antisipasi bencana tanah longsor

Baca juga: Jalur Magelang-Boyolali via Sawangan normal kembali


"Kami melihat alat berat dari Bina Marga Provinsi hingga Jumat petang ini, sudah membersihkan jalur SSB sehingga dapat dilalui kendaraan baik dari Magelang maupun Boyolali," kata Tumar.

Menurut Tumar kejadian tanah longsor di Desa Jrakah terutama di Jalur SSB, selama Januari ini, sudah sebanyak tiga kali. Kejadian itu tidak sampai menelan korban jiwa.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali Suherman, saat dikonfirmasi kejadian tanah longsor di jalur SSB Desa Jrakah Selo Boyolali, membenarkan adanya bencana itu.

Suherman mengatakan BPBD Boyolali telah mengirimkan satu unit tangki air ke lokasi kejadian untuk membantu penyemprotan sisa longsoran di Jrakah Selo. Sehingga, jalur bisa bersih dari material longsoran dan tidak licin lagi saat dilalui kendaraan.

Menurut Suherman di Desa Jrakah Selo Boyolali sejak awal Januari hingga kini sudah ada tiga kejadian bencana tanah longsor yang sempat menjadikan jalan tidak bisa dilewati kendaraan.

Oleh karena itu, BPBD mengimbau masyarakat pengguna jalan yang melintasi jalur SSB di Kecamatan Cepogo dan Selo Kabupaten Boyolali lebih waspada terhadap potensi tanah longsor saat musim hujan ini.

Baca juga: Kematian ikan keramba di Kedung Ombo Boyolali terus bertambah

Baca juga: BPBD Boyolali pasang perangkat peringatan dini banjir di Sungai Serang