UMK jalin kerja sama dengan Universitas Kamboja
20 Januari 2023 10:17 WIB
Rektor UMK Darsono bersama Rektor Svay Rieng University (SRU) H.E. TUM Saravuth menunjukkan nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama antara UMK dengan SRU di kampus yang ada di Kamboja pada Rabu (18/1/2023). (ANTARA/HO-UMK.)
Kudus (ANTARA) - Universitas Muria Kudus (UMK), Jawa Tengah, menjalin kerja sama dengan Svay Rieng University (SRU) yang merupakan salah satu perguruan tinggi ternama di Kamboja guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk tenaga dosen.
"Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) antara UMK dengan SRU di kampus yang ada di Kamboja pada Rabu (18/1)," kata Rektor UMK Darsono melalui rilis yang diterima di Kudus, Jumat.
Dalam penandatanganan MoU tersebut hadir Rektor UMK Darsono beserta jajarannya, sedangkan dari Svay Rieng University (SRU) dihadiri Rektor SRU H.E. TUM Saravuth dan Wakil Rektor SRU Mr. LOEK Virak.
"SRU dipilih sebagai partner karena memiliki kemiripan pengembangan program studi. Bahkan, UMK menjadi perguruan tinggi pertama dari Indonesia yang menjalin kerja sama," kata Darsono.
Baca juga: UMK jalin kerja sama dengan Universiti Geomatika Malaysia
Nantinya, kata dia, seluruh civitas UMK mendapatkan peluang menggelar kegiatan di tingkat internasional.
Selain itu, kedua pihak juga memiliki komitmen dalam pengembangan sumber daya pendidikan dan keteknikan. Terbuka lebar untuk riset, seminar, dan kegiatan tri darma perguruan tinggi.
Menurut dia, kunci utama menuju perguruan tinggi unggul adalah aktivitas kental perguruan tinggi tersebut dalam kegiatan internasional, baik dosen, civitas akademika maupun mahasiswa, riset, pengabdian masyarakat atau sosial yang memiliki dampak internasional.
"Hal demikian memang tidak mudah, tetapi harus dimulai," ujarnya.
Baca juga: Dosen Universitas Muria Kudus kenalkan bahasa Indonesia di Thailand
Setelah pandemi, kata dia, UMK giat melakukan upaya-upaya produktif internal, mulai dari yang mendasar seperti peninjauan statuta, organisasi dan tata kerja (OTK), dan jati diri.
UMK juga melakukan penataan sistemik berkelanjutan, seperti sistem keuangan, SPI, dewan pengawas dan pembinaan SDM. Semua ditempuh untuk mewujudkan ekosistem fundamental UMK yang kuat.
Hal penting selanjutnya, kata Darsono, memulai lagi untuk mendorong aktivitas yang berdampak internasional.
Sementara itu, Rektor SRU H.E. TUM Saravuth merasa senang dan menyampaikan rasa terima kasihnya, karena kerja sama ini sangat membantu SRU, khususnya dalam peningkatan kapasitas civitas akademika SRU.
Baca juga: PT KAI berikan kesempatan mahasiswa Universitas Muria Kudus magang
"SRU juga akan segera mengirimkan dosennya untuk belajar kurikulum di UMK, karena beberapa jurusan di SRU masih tergolong baru," katanya.
"Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) antara UMK dengan SRU di kampus yang ada di Kamboja pada Rabu (18/1)," kata Rektor UMK Darsono melalui rilis yang diterima di Kudus, Jumat.
Dalam penandatanganan MoU tersebut hadir Rektor UMK Darsono beserta jajarannya, sedangkan dari Svay Rieng University (SRU) dihadiri Rektor SRU H.E. TUM Saravuth dan Wakil Rektor SRU Mr. LOEK Virak.
"SRU dipilih sebagai partner karena memiliki kemiripan pengembangan program studi. Bahkan, UMK menjadi perguruan tinggi pertama dari Indonesia yang menjalin kerja sama," kata Darsono.
Baca juga: UMK jalin kerja sama dengan Universiti Geomatika Malaysia
Nantinya, kata dia, seluruh civitas UMK mendapatkan peluang menggelar kegiatan di tingkat internasional.
Selain itu, kedua pihak juga memiliki komitmen dalam pengembangan sumber daya pendidikan dan keteknikan. Terbuka lebar untuk riset, seminar, dan kegiatan tri darma perguruan tinggi.
Menurut dia, kunci utama menuju perguruan tinggi unggul adalah aktivitas kental perguruan tinggi tersebut dalam kegiatan internasional, baik dosen, civitas akademika maupun mahasiswa, riset, pengabdian masyarakat atau sosial yang memiliki dampak internasional.
"Hal demikian memang tidak mudah, tetapi harus dimulai," ujarnya.
Baca juga: Dosen Universitas Muria Kudus kenalkan bahasa Indonesia di Thailand
Setelah pandemi, kata dia, UMK giat melakukan upaya-upaya produktif internal, mulai dari yang mendasar seperti peninjauan statuta, organisasi dan tata kerja (OTK), dan jati diri.
UMK juga melakukan penataan sistemik berkelanjutan, seperti sistem keuangan, SPI, dewan pengawas dan pembinaan SDM. Semua ditempuh untuk mewujudkan ekosistem fundamental UMK yang kuat.
Hal penting selanjutnya, kata Darsono, memulai lagi untuk mendorong aktivitas yang berdampak internasional.
Sementara itu, Rektor SRU H.E. TUM Saravuth merasa senang dan menyampaikan rasa terima kasihnya, karena kerja sama ini sangat membantu SRU, khususnya dalam peningkatan kapasitas civitas akademika SRU.
Baca juga: PT KAI berikan kesempatan mahasiswa Universitas Muria Kudus magang
"SRU juga akan segera mengirimkan dosennya untuk belajar kurikulum di UMK, karena beberapa jurusan di SRU masih tergolong baru," katanya.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: